Bagikan:

JAKARTA – Badan Penerbangan dan Antariksa Amerika Serikat (NASA) memberikan dana hibah sebesar 3,7 juta dolar (Rp57,8 miliar). Dana ini diberikan untuk mendukung beberapa proyek penelitian ilmiah.

NASA mengatakan bahwa mereka telah menghibahkan dana tersebut kepada sebelas tim dari berbagai institusi. Pemberian dana ini merupakan bagian dari Program Jembatan yang dibuat oleh Direktorat Misi Sains (SMD) NASA.

Penasihat Senior NASA Shahra Lambert mengatakan bahwa program ini merupakan salah satu cara untuk menghadirkan tenaga kerja yang mahir. Dengan adanya program ini, mahasiswa akan berpartisipasi secara langsung dalam berbagai penelitian.

“Kami meningkatkan akses yang adil ke NASA untuk talenta-talenta terbaik dan cemerlang di negara kita. Ini akan membantu NASA mengembangkan tenaga kerja yang beragam dan cakap untuk meningkatkan pemahaman kita tentang kosmos,” kata Lambert.

Berbagai proyek penelitian yang NASA pilih cukup beragam. Sebelas proyek tersebut membahas penelitian untuk pengurangan polusi lingkungan yang terinspirasi oleh ilmu pengetahuan planet dan Program Benih Jembatan ARC SJU-NASA.

Selain itu, ada penelitian Doppler Aerosol Wind Lidar, pengembangan lapisan antirefleksi untuk misi masa depan NASA, mempelajari ilmu pengetahuan bumi menggunakan CubeSats, serta penelitian material luar angkasa dan mikrobioma.

Berikutnya, ada pengamatan sifat luar angkasa melalui Halobacterium Salinarum NRC-1, pengamatan air es dan isotop menggunakan LIDAR Radiometer Heterodyne, dan penginderaan jarak jauh untuk memprediksi wabah penyakit yang ditularkan nyamuk.

Terakhir, penelitian yang akan didanai oleh NASA adalah pembangunan jaringan STEM yang beragam, berkelanjutan, dan kuat serta eksplorasi teknologi melalui manufaktur aditif elektronik untuk memproduksi sensor regangan dan gas.