JAKARTA - Ethiopia semakin menarik perhatian para penambang Bitcoin dari China dengan menawarkan biaya listrik yang murah dan iklim yang ideal. Negara Afrika Timur ini menjadi salah satu pusat penambangan Bitcoin terbesar di dunia, berkat sumber daya hidroenergi yang melimpah.
Setelah dilarang oleh pemerintah China karena alasan lingkungan, para penambang Bitcoin China mencari tempat baru yang menawarkan listrik terjangkau dan regulasi yang ramah. Ethiopia menjadi pilihan utama mereka, karena memiliki beberapa biaya listrik terendah di dunia dan pemerintah yang mendukung industri kripto.
Sejak musim semi tahun lalu, para penambang Bitcoin China mulai memasuki Ethiopia dengan membawa kontainer-kontainer kargo yang berisi peralatan penambangan. Mereka menempatkan peralatan mereka di dekat gardu listrik yang terhubung dengan proyek pembangkit listrik tenaga air terbesar di Afrika, Bendungan Renaissance Ethiopia (GERD).
Menurut Luxor Technology, sebuah perusahaan yang menyediakan solusi penambangan Bitcoin, Ethiopia telah menjadi salah satu destinasi utama untuk pengiriman peralatan penambangan Bitcoin, dengan penambang China menyumbang bagian yang signifikan. Para penambang ini mendapatkan manfaat dari kapasitas pembangkit yang terpasang di Ethiopia yang mencapai 5,3 gigawatt, terutama bersumber dari energi hidro yang dapat diperbarui.
Dengan tarif listrik tetap sebesar 3,14 sen AS (Rp 23,7) per kilowatt-jam, Ethiopia menawarkan biaya operasional yang kompetitif bagi para penambang. Selain itu, iklim Ethiopia yang bersahabat cocok dengan kondisi operasi optimal untuk peralatan penambangan.
BACA JUGA:
Meskipun Ethiopia masih melarang perdagangan kripto, pada tahun 2022 negara ini mengizinkan penambangan Bitcoin. Keputusan ini diperkuat oleh hubungan yang semakin erat dengan China, dengan beberapa perusahaan China berkontribusi pada pembangunan GERD senilai $4,8 miliar (Rp 36,2 triliun), dari mana para penambang bermaksud untuk mendapatkan listrik mereka.
Saat para penambang Bitcoin China berbondong-bondong menuju Ethiopia seiring dengan investasi China di negara tersebut justru memperkuat hubungan bilateral kedua belah pihak. Keinginan Ethiopia untuk menarik investasi asing sejalan dengan strategi China secara lebih luas di Afrika, mempererat hubungan yang saling menguntungkan antara kedua negara.
Meski begitu, para pejabat Ethiopia menyikapi hal ini dengan hati-hati karena kontroversi seputar penambangan Bitcoin, memperhatikan keseimbangan antara keuntungan ekonomi dan dampak sosial yang ditimbulkan penambang BTC.