Bagikan:

JAKARTA – Badan Penerbangan dan Antariksa Amerika Serikat (NASA) membuka Proyek Inovasi Universitas untuk penelitian penerbangan. Proyek ini dibuka untuk mengembangkan inovasi mahasiswa.

Lembaga negara itu telah memilih lima universitas untuk mengembangkan topik penelitian yang inovatif. Kelima universitas itu adalah Universitas California, Universitas Ohio, Universitas George Washington, Universitas Cornell, dan Universitas Washington.

Manajer Proyek Inovasi Universitas, Koushik Datta, mengatakan bahwa wadah penelitian ini dibuat untuk memberikan kesempatan kepada mahasiswa dan pengajar. Inovasi Universitas ini juga mendukung visi NASA untuk mengembangkan teknologi penerbangan.

“Idenya adalah untuk memberikan kesempatan kepada mahasiswa, pengajar, dan mitra mereka untuk melakukan penelitian, baik fisik maupun digital, yang membantu kami mewujudkan visi kami untuk penerbangan abad ke-21 yang berkelanjutan,” kata Datta.

Berdasarkan topik yang telah ditentukan oleh NASA, kelima perwakilan universitas akan mengajukan proposal penelitian. Setelah itu, proposalnya akan dipilih oleh Inisiatif Kepemimpinan Universitas (ULI) dan Tantangan Penelitian Mahasiswa Universitas (USRC).

ULI dan USRC merupakan program yang digerakkan NASA untuk mengembangkan keterampilan mahasiswa. ULI akan memilih tiga tim untuk diberikan penghargaan senilai 18 juta dolar AS (Rp281 miliar) selama tiga tahun ke depan.

Sementara itu, USRC akan memilih satu tim yang akan menerima hibah dari NASA. Tim ini juga akan mendapatkan tantangan tambahan, “untuk menggalang dana dari masyarakat melalui crowdfunding yang dipimpin mahasiswa.”