Bagikan:

JAKARTA – Selain fokus pada teknologi luar angkasa, Badan Penerbangan dan Antariksa Amerika Serikat (NASA) juga memperhatikan proyek aeronautika, yaitu teknologi pengoperasian pesawat.

Bidang ini fokus pada pengembangan teknologi dan sistem transportasi di dalam atmosfer bumi seperti perakitan pesawat berawak hingga penelitian bahan bakar untuk pesawatnya. Menurut NASA, mereka telah mengerjakan banyak misi aeronautika di tahun ini.

“NASA terus mewujudkan hal yang tidak mungkin menjadi mungkin sambil membagikan kisah penemuan kami kepada dunia. Kami membuat langkah besar untuk menjadikan penerbangan lebih dapat diandalkan dan berkelanjutan,” kata Administrator NASA Bill Nelson.

Misi aeronautika pertama yang berhasil NASA capai adalah peluncuran pesawat X-66, pesawat kolaborasi dengan Boeing. Pesawat ini didesain hemat bahan bakar dan ramah lingkungan untuk mencapai gagasan net zero emission di sektor penerbangan pada tahun 2025.

Berikutnya, pada pertengahan tahun ini, NASA mengumumkan bahwa pesawat supersonik X-59 telah selesai dikerjakan. Pesawat yang dikembangkan oleh Lockheed Martin itu telah dipasangkan mesin jet dan empennage bawah atau ekor pesawat di bagian bawah.

Sebagai bagian dari misi Quest, X-59 dirancang dengan teknologi yang mampu mengurangi suara nyaring dari dentuman sonik menjadi dentuman pelan. Pesawat ini telah melewati tahap uji coba dan akan diluncurkan secara perdana tahun depan.

Proyek aeronautika lainnya yang NASA kembangkan adalah Kemampuan Tingkat Lanjut untuk Operasi Tanggap Darurat (ACERO). NASA menggunakan drone dan teknologi penerbangan canggih lainnya untuk mengatasi masalah kebakaran hutan liar.

ACERO mulai dikerjakan tahun ini bersama lembaga pemerintah, komunitas ilmiah, dan industri komersial untuk memaksimalkan penggunaan drone. Melalui kerja sama ini juga, NASA ingin menjaga konsep operasi drone yang aman di wilayah udara yang dibatasi.

Selanjutnya, NASA juga memiliki Misi Mobilitas Udara Tingkat Lanjut (AAM). Melalui misi ini, NASA ingin mewujudkan pergerakan manusia dan barang di udara dengan transportasi angkutan penumpang dalam ketinggian rendah.

Di program ini, NASA akan memandu pengembangan industri taksi udara dan drone listrik. NASA juga akan bekerja sama dengan Administrasi Penerbangan Federal (FAA) untuk mengintegrasikan kendaraan yang aman ke wilayah udara nasional.

Misi aeronautika yang tak kalah penting adalah pengembangan pesawat listrik hibrida, yaitu Saab 340B dan Dash 7. Pesawat yang masing-masing dikerjakan oleh GE Aerospace dan magniX ini memiliki desain baru yang dipamerkan tahun ini.

Proyek aeronautika NASA yang terakhir adalah mempelajari penggunaan bahan bakar pesawat. Bersama Boeing, NASA ingin menciptakan bahan bakar alternatif yang lebih ramah lingkungan. Penelitian ini dikerjakan di Pusat Penelitian Penerbangan Armstrong, California.