JAKARTA - Teleskop Hubble NASA telah berhasil melewati masa koma sejak mengalami kegagalan sistem pada akhir Oktober lalu. Kini, NASA mengumumkan teleskop luar angkasa itu sudah kembali beroperasi.
Hubble diketahui mengalami beberapa kegagalan sinkronisasi instrumen yang mengharuskan teleskop tersebut masuk ke mode aman, NASA mengatakan teleskop sekarang berfungsi seperti biasa, dengan keempat instrumen aktif untuk mengumpulkan data.
Namun akan dilakukan beberapa perubahan pada Hubble. Sebelumnya pada 23 Oktober, NASA pertama kali menyadari bahwa instrumen Hubble tidak menerima pesan sinkronisasi dari unit kontrol teleskop. Kemudian, masalah komunikasi berlanjut selama beberapa hari.
Hal itu membuat NASA menempatkan teleskop ke dalam mode aman, ini membutuhkan waktu lama untuk mengaktifkannya karena sensitivitas perangkat keras Hubble, terlebih perubahan daya atau suhu yang cepat tidak baik untuk masa pakainya.
Meski begitu, tim Hubble masih belum mendeteksi masalah pesan sinkronisasi lebih lanjut sejak pemantauan dimulai 1 November. Mereka akan terus bekerja mengembangkan dan menguji perubahan pada perangkat lunak instrumen yang memungkinkan tim melakukan operasi sains, bahkan jika mereka menemukan beberapa pesan sinkronisasi yang hilang di masa mendatang.
BACA JUGA:
Perubahan pertama ini dijadwalkan untuk diinstal pada Cosmic Origins Spectrograph pada pertengahan Desember. Instrumen lainnya akan menerima pembaruan serupa dalam beberapa bulan mendatang.
Sebagai informasi, Hubble telah beroperasi selama lebih dari 31 tahun, mengumpulkan pengamatan sains yang menjadi terobosan untuk mengubah pemahaman mendasar kita tentang alam semesta.
Dengan peluncuran Teleskop Webb yang direncanakan akhir bulan ini, NASA mengharapkan kedua observatorium akan bekerja sama dengan baik hingga dekade ini, memperluas pengetahuan manusia tentang kosmos lebih jauh.