JAKARTA - Penelitian terbaru memperingatkan suatu hari nanti satelit yang bertebaran di luar angkasa, berisiko mengganggu gambar yang diambil oleh Teleskop Luar Angkasa Hubble dan observatorium yang mengorbit Bumi lainnya.
Sekelompok peneliti menerbitkan makalah minggu ini dengan menjabarkan hasil pemeriksaan pengamatan Teleskop Hubble yang diarsipkan. Didapati, garis-garis satelit terlihat mengalir melalui gambar yang dibidik teleskop.
Para peneliti telah berulang kali memperingatkan konstelasi satelit yang baru diluncurkan, seperti Starlink milik SpaceX bisa memenuhi langit dengan cahaya yang menghalangi pengamatan berbasis darat dari luar angkasa.
Mulai 2019, SpaceX telah meluncurkan puluhan satelit untuk membangun sistem internet orbital. Satelit Starlink melakukan perjalanan sekitar belasan kilometer atau lebih di atas Teleskop Hubble milik NASA dan mitra internasionalnya itu, yang mengorbit Bumi pada jarak 535 kilometer.
Dalam penelitian itu, para peneliti melihat gambar selama periode antara 2002 dan 2021, mereka menemukan 2,7 persen dari eksposur, dengan waktu eksposur khas 11 menit, dilintasi oleh satelit dan meninggalkan jejak melintasi gambar.
Terlebih lagi, proporsi gambar yang dilintasi satelit semakin meningkat seiring berjalannya waktu bertambahnya alat komunikasi itu.
“Dengan bertambahnya jumlah satelit buatan yang saat ini direncanakan, fraksi gambar Teleskop Luar Angkasa Hubble yang dilintasi oleh satelit akan meningkat dalam dekade berikutnya dan akan membutuhkan studi dan pemantauan lebih lanjut,” ungkap peneliti dalam makalah tersebut
Meskipun para peneliti berkonsentrasi pada Teleskop Hubble, masalahnya juga dapat memengaruhi peralatan serupa lainnya yang berada di orbit rendah Bumi, seperti teleskop CHEOPS atau NEOWISE.
Diketahui, banyak astronom telah menyatakan kekhawatiran tentang apa yang bisa terjadi pada penelitian mengingat jumlah objek seperti satelit berkembang pesat di luar angkasa, seperti dikutip dari The Independent, Sabtu, 4 Maret.
Mereka dapat menghalangi pengamatan sampai-sampai membuatnya tidak dapat digunakan oleh para ilmuwan, membuang-buang dana yang dihabiskan untuk mengamati langit serta membutuhkan pekerjaan mencari cara baru untuk melihat langit.
BACA JUGA:
Teleskop yang akan datang dengan pemandangan langit yang luas dapat memiliki masalah khusus, seperti Stasiun Luar Angkasa China yang juga memiliki teleskop dikenal sebagai Xuntian, memiliki 300 kali bidang pandang Teleskop Hubble.
Namun, SpaceX menolak kekhawatiran satelitnya akan mengganggu pengamatan Teleskop Hubble, sembari menunjuk pernyataan NASA tentang penelitian tersebut.
"Sementara analisis semacam itu mungkin menunjukkan peningkatan bertahap dalam jejak satelit yang terdeteksi dari waktu ke waktu, sebagian besar garis ini mudah dihilangkan menggunakan teknik pengurangan data standar, dan sebagian besar gambar yang terpengaruh masih dapat digunakan," jelas juru bicara NASA dikutip dari PCMag.
“Garis-garis satelit saat ini tidak menimbulkan ancaman yang signifikan terhadap efisiensi sains dan analisis data Hubble," imbuhnya.
SpaceX juga telah bekerja sama dengan komunitas astronomi untuk mencegah satelit Starlink memantulkan cahaya.
Termasuk menandatangani perjanjian dengan US National Science Foundation yang menjanjikan kerja sama dalam masalah ini.
Peringatan para peneliti itu dipublikasikan dalam makalah berjudul "Dampak jejak satelit pada pengamatan Teleskop Luar Angkasa Hubble" di Nature Astronomy.