Ditengah-tengah Akuisisi yang Tertunda Oleh Microsoft, Blizzard Berniat Mengakuisisi Studio Proletariat di Boston
Blizzard berniat untuk mengakuisisi Proletariat (foto: Pixabay)

Bagikan:

JAKARTA - Blizzard Entertainment dikabarkan memiliki rencana untuk mengakuisisi studio Proletariat, studio di balik pengembangan gim penembak orang ketiga, free-to-playSpellbreak

Dalam sebuah laporan dari VentureBeat, perusahaan berniat mengakuisisi studio Proletariat yang berbasis di Boston untuk meningkatkan staf di gim role-playing online multiplayer besar-besaran World of Warcraft

Nantinya setelah adanya kesepakatan, tim Proletariat yang ada di Boston akan menjadi bagian dari Blizzard. 100 orang dari studio akan mulai mengerjakan World of Warcraft, termasuk juga ekspansi Dragonflight.

Akibat dari akuisisi ini, Spellbreak akan dimatikan. “Setelah lebih dari empat tahun kombinasi sihir dan mantra unsur, kami telah membuat keputusan untuk mengakhiri pengembangan Spellbreak. Server akan ditutup pada awal 2023,” tulis Proletariat dalam situs webnya.

Proletariat merupakan studio gim yang didirikan pada tahun 2012, dengan meluncurkan gim pertamanya berjudul World Zombination pada tahun 2015 untuk seluler.

Rencana ini akan menjadi akuisisi terbesar Blizzard selama beberapa dekade terakhir, mengingat perusahaan itu sendiri sedang berada ditengah-tengah akuisisi yang tertunda oleh Microsoft, yang diperkirakan akan selesai sekitar tahun depan.

"Kami menempatkan pemain di garis depan dari semua yang kami lakukan, dan kami bekerja keras untuk memenuhi dan melampaui harapan mereka," kata presiden Blizzard Mike Ybarra dalam sebuah pernyataan, dikutip dari The Verge.

Ybarra melanjutkan, bagian penting dari menjaga pemain adalah menjaga timnya dan memastikan mereka memiliki sumber daya untuk menghasilkan pengalaman yang akan disukai komunitas sambil memberi ruang timnya untuk mengeksplorasi lebih banyak peluang kreatif dalam proyek mereka.

“Proletariat akan sangat cocok untuk mendukung misi Blizzard dalam menghadirkan konten berkualitas tinggi lebih sering kepada para pemain kami,” lanjutnya.