Bagikan:

JAKARTA - Akuisisi Microsoft terhadap Activision Blizzard merupakan kesepakatan terbesar yang pernah ada di industri gim untuk saat ini. 

CEO Microsoft, Satya Nadella mengatakan kepada Bloomberg baru-baru ini, bahwa kesepakatan senilai 69 miliar dolar AS (Rp986 triliun) itu sedang dalam pengawasan dari beberapa pihak berwenang.

Meski demikian, Nadella meyakini bahwa pada akhirnya kesepakatan tersebut akan segera disetujui oleh pihak-pihak berwenang dan berhasil.

"Tentu saja, setiap akuisisi sebesar ini akan melalui pemeriksaan, tetapi kami merasa sangat, sangat yakin bahwa kami akan keluar," kata Nadella, yang dikutip dari GamingBolt.

Selain itu, Nadella juga yakin dapat bersaing dengan industri gim terbesar seperti Sony, yang kita ketahui perusahaan telah melakukan akuisisi terhadap beberapa studio, dalam waktu belakangan ini. “Jika ini tentang persaingan, mari kita bersaing,” tambahnya

Awal bulan ini, Bos Microsoft Gaming Phil Spencer membuat sebuah pernyataan terkait masa depan waralaba Call of Duty setelah akuisisi Activision Blizzard dengan Microsoft selesai. 

Meski belum jelas kepastiannya, Spencer menjamin bahwa Call of Duty pasti akan segera hadir untuk PlayStation dalam beberapa tahun ke depan, atau kemungkinan dua tahun. 

Tapi sayangnya, CEO PlayStation Jim Ryan mengatakan bahwa tawaran tersebut gagal mempertimbangkan dampaknya terhadap para gamer PlayStation.

"Microsoft hanya menawarkan Call of Duty untuk tetap di PlayStation selama tiga tahun setelah perjanjian saat ini antara Activision dan Sony berakhir. Setelah hampir 20 tahun Call of Duty di PlayStation, proposal mereka tidak memadai di banyak tingkatan dan gagal memperhitungkan dampak pada gamer kami," katanya, menurut catatan VOI.

Microsoft juga mengatakan bahwa setelah kesepakatan Activision Blizzard diselesaikan, mereka bermaksud untuk terus berinvestasi dalam lebih banyak akuisisi.

Nadella juga sempat mengatakan bahwa, kesepakatan antara Microsoft dan Activision Blizzard dengan jumlah yang cukup besar dan terbilang rumit ini diharapkan akan selesai pada tahun 2023.