Bagikan:

JAKARTA – Kripto terbesar nomor dua berdasarkan kapitalisasi pasar, Ethereum (ETH), dikabarkan mengalami penurunan harga dalam waktu singkat atau flash crash di bursa terdesentralisasi (DEX) Uniswap. Hal tersebut dipicu oleh aksi jual para pemilik ETH, salah satunya dilakukan oleh whale Ethereum.

Whale tersebut dikabarkan menjual 65.000 ETH. Hasil penjualan digunakan untuk memborong stablecoin yang meliputi USDC, USDT, dan DAI pada 13 Juni kemarin. Karena itu, harga ETH di DEX lebih rendah 20 persen daripada harga di bursa kripto lain. Penjualan 65.000 ETH terjadi pada pukul 03:00 UTC.

Informasi dari DailyHodl menyatakan bahwa whale ETH yang menjual kepemilikannya itu ditujukan untuk melunasi utang senilai hampir 73 juta dolar AS di Oasis.app, platform pinjaman keuangan terdesentralisasi atau DeFi. Durasi aksi jual membuat harga likuidasi ETH turun dari 1.200 dolar AS menjadi 875 dolar AS.

Peminjam Oasis melanjutkan aksi jual—membuang simpanan lain hampir 28.000 ETH lima jam setelah penjualan pertama—untuk membayar kembali utang 32 juta dolar AS. Kali ini, harga likuidasi naik dari 892 dolar menjadi 1.200 dolar AS.

Secara keseluruhan whale tersebut menjual sekitar 93.000 ETH (senilai 112 juta dolar AS) dalam waktu enam jam pada perdagangan ETH/USD. Menurut salah satu trader Jonathan Howar, whale tersebut meminjam ke Oasis sebesar 120 juta dolar AS.

“Menariknya, total utang peminjam Oasis adalah sekitar $120 juta (sebagaimana diukur dalam stablecoin DAI), menunjukkan bahwa paus tersebut menderita kerugian "selip" yang besar. wtf… apakah ini salah klik?” Kata Howard.

Dia menilai wajar penurunan harga ETH dalam waktu singkat. Itu artinya permintaan semakin tinggi di harga 950 dolar AS per ETH. Berbeda dengan Howard, analis veteran Peter Brandt mengungkapkan bahwa ETH berpotensi jatuh ke harga 650 dolar per koin.