Bagikan:

JAKARTA – ConsenSys yang merupakan startup teknologi blockchain  mendapat suntikan dana dari raksasa teknologi Microsoft. Secara keseluruhan ConsenSys berhasil mengumpulkan pendanaan sebesar 450 juta dolar AS atau sekitar Rp6,4 triliun.

CNBC melaporkan bahwa ConsensSys kini valuasinya berlipat ganda menjadi 7 miliar dolar AS pada putaran pendanaan ini. Suntikan dana senilai Rp6,4 triliun dipimpin oleh ParaFi Capital, dengan Microsoft, SoftBank Jepang, dan Temasek Singapura bergabung sebagai investor baru di perusahaan tersebut.

Startup blockchain yang berbasis di New York didirikan pada tahun 2014 oleh Joseph Lubin, salah satu pendiri Ethereum. Perusahaan merancang perangkat lunak yang berjalan di jaringan Ethereum di samping solusi blockchain lainnya.

Laporan tersebut mengklaim bahwa investasi tersebut merupakan “taruhan terkait kripto” yang langka oleh Microsoft. Perusahaan ini sebelumnya memimpin investasi tahap awal di Palm NFT Studio, proyek lain yang didirikan bersama Lubin.

Investasi Microsoft di ConsenSys menunjukkan minat yang tumbuh dari raksasa teknologi di Web3. Mereka  fokus pada penciptaan kembali internet dengan cara yang lebih terdesentralisasi dengan memanfaatkan teknologi dan aplikasi blockchain.

Menurut CNBC, Silicon Valley telah menarik gelombang besar investasi dan minat baru di Web3 selama setahun terakhir. Mengutip data dari CB Insights, laporan  menyatakan bahwa startup berbasis blockchain mengumpulkan rekor pendanaan modal ventura sebesar 25 miliar dolar AS (sekitar Rp357 triliun) secara global pada tahun 2021.

ConsenSys telah mengumumkan bahwa semua hasil dari putaran pendanaan terakhir akan dikonversi menjadi Etehereum. Dana itu akan digunakan untuk mempekerjakan 600 orang atau lebih. Startup ini juga bermaksud menggunakan dana untuk mendesain ulang aplikasi MetaMask dan mengembangkan bisnis non-fungible token (NFT), sebagaimana dilansir dari CryptoGlobe.