JAKARTA – Ripple dikabarkan menerima lebih dari 4.000 seniman meliputi penyanyi, musisi, kreator konten, desainer gim, dan seniman lain ke platform NFT-nya. Bersamaan dengan itu Creator Fund-nya menggelontorkan dana senilai 250 juta dolar AS atau sekitar Rp3,5 triliun.
Dilansir NewsBTC, diluncurkan pada September 2021, produsen blockchain bertujuan untuk mendukung seniman dan agensi kreatif seperti Mintable, MintNFT, VSA Partners, NFT PRO, Ethernal Labs, dan onXRP. Nantinya dana kreator tersebut akan didistribusikan secara batch dengan tema yang bervariasi untuk setiap “gelombang” aplikasi.
“Kemitraan ini memungkinkan kami untuk meningkatkan ekosistem Web 3 dengan merintis interoperabilitas lintas-rantai dan menghadirkan NFT dan aset digital kepada massa,” Ujar Nick Rose, CEO dan pendiri Ethernal Labs.
Seniman terkemuka yang bergabung untuk batch ini termasuk Justin Bua, pembuat film Steven Sebring, dan xPunks. Mereka telah berkumpul untuk menghubungkan pertemuan seniman yang beragam.
“Saya sangat senang menjadi salah satu seniman visual pertama yang bekerja dengan Ripple untuk menghidupkan visi artistik saya di dunia tokenized ini dan memberikan dukungan yang saya butuhkan untuk menumbuhkan komunitas BUA,” imbuh Bua.
Creator Fund dari Ripple nantinya bakal bisa diakses oleh kreator independen dan pemula. Mereka dapat merekam materi supaya bisa bergabung dengan platform tersebut. Creator Fund merupakan platform yang fokus pada pembuat konten di pasar. Dalam hal ini Ripple berupaya membantu para pembuat konten untuk mengembangkan karir dan membangun komunitasnya melalui XRP Ledger.
BACA JUGA:
Pada kuartal kedua tahun 2022 mendatang, tema berikutnya akan dimumkan oleh platform. Rotasi tema memungkinkan NFT tertentu untuk menggunakan Ledger. Dalam hal ini meliputi berbagai tema termasuk media dan hiburan, sustainability, dan Real Estat.
Dilansir dari laman resminya, XRP Ledger atau biasa disebut XRPL adalah blockchain publik terdesentralisasi dan dipimpin oleh komunitas pengembang global. Blockchain milik XRP ini diklaim cepat, ramah energi, dan dapat diandalkan. Dengan kemudahan pengembangan, biaya transaksi rendah, dan komunitas yang berwawasan luas, ini memberi pengembang landasan sumber terbuka yang kuat untuk mengeksekusi proyek yang paling diinginkan—tanpa merusak lingkungan.
XRP Ledger pertama kali dikembangkan pada tahun 2011 oleh David Schawrtz, Jed McCaleb, dan Arthur Britto. Ketiganya terinsipirasi dari Bitcoin, sehingga memutuskan untuk mulai mengembangkan versi yang lebih baik dengan tujuan untuk menciptakan aset digital yang lebih sustainable dan terutama dirancang untuk pembayaran.
Mengenai terjunnya ke market NFT, pihak RipleX Monica Long menyatakan bahwa laju pertumbuhan NFT sangat cepat karena bisa memberikan utilitas nyata bagi kripto.
“NFT telah terbukti dengan sangat cepat memiliki utilitas nyata dalam kripto — mulai dari pengalaman digital dan penghargaan hingga artis royalti, kepemilikan bersama atas aset dunia nyata, dan banyak lagi.”
Pada tanggal 11 – 20 Maret Ripple dikabarkan bakal menyelenggarakan Ripple House di festival South by Southwest. Acara ini bakal digelar di Austin, Texas, Amerika Serikat, seperti yang dihimpun Voi.id dari NewsBTC.