JAKARTA - Kecerdasan buatan (AI) bekalangan banyak diadopsi untuk berbagai industri, karena kecanggihannya menjadi daya tarik. Laporan terbaru menyebutkan bahwa AI akan diterapkan di 40 persen organisasi terbesar di Amerika Latin.
Menurut penelitian yang dirilis perusahaan IT analis, IDC, sebanyak 40 persen itu akan mulai diterapkan pada 2023. Perusahaan di wilayah tersebut juga akan mencari layanan tata kelola yang berkaitan dengan bidang-bidang seperti manajemen data dan keamanan.
Penelitian tersebut melibatkan 5.000 bisnis besar Amerika Latin. Terlepas dari kemajuan dalam adopsi AI di wilayah tersebut, analis mencatat bahwa 30 persen perusahaan tidak akan dapat memanfaatkan teknologi secara maksimal, karena kekurangan keterampilan dan tantangan terkait dengan pengaturan IT organisasi yang ada.
Untuk mengatasi tantangan ini, IDC menyarankan perusahaan untuk fokus pada pengembangan keahlian untuk implementasi teknis dan dalam negosiasi kontrak yang kompleks, ini diperlukan untuk membuat terobosan dalam AI, sementara juga menangani bidang-bidang seperti otomatisasi.
Di samping itu, IDC memperkirakan bahwa hanya 40 persen organisasi Latin akan memiliki tim keberlanjutan digital tahun depan. Cara organisasi Latin mengelola anggaran IT mereka juga akan berubah.
Melansir ZDNet, Selasa, 4 Januari, berdasarkan laporan IDC, itu karena bisnis para perusahaan tersebut menerapkan teknologi berbasis layanan di berbagai bidang mulai dari cloud hingga ruang kerja virtual dan konektivitas.
Sekitar 40 persen perusahaan juga akan mengalokasikan anggaran perangkat keras secara berbeda untuk meningkatkan pengalaman pelanggan dan staf yang bekerja dari jarak jauh hingga 2025.
BACA JUGA:
Sebuah studi terpisah oleh MIT Technology Review yang dihasilkan tentang tren adopsi AI dan keadaan saat ini serta masa depan berbagi data di Amerika Latin memperkirakan bahwa pada tahun 2022, proyek AI diharapkan akan meningkat.
Hampir dua pertiga responden di negara-negara Latin mengatakan mereka mengharapkan 21 persen hingga 40 persen dari proses mereka menggunakan AI, dengan area pertumbuhan tercepat adalah logistik dan manajemen rantai pasokan, serta penjualan dan pemasaran.
Lebih lanjut, bank dan maskapai penerbangan di kawasan ini telah menjadi yang terdepan, memanfaatkan chatbot dan asisten virtual untuk meningkatkan waktu respons dan meringankan beban administrasi.
Laporan tersebut juga mencatat munculnya sejumlah startup yang berfokus pada layanan pelanggan AI di wilayah itu. Sebagian besar perusahaan yang menggunakan sistem kecerdasan buatan di Amerika Latin telah mendapat untung dari penggunaan teknologi tersebut.