JAKARTA - Inggris akan menjadi tuan rumah pertemuan global tentang kecerdasan buatan (AI) di bekas rumah para kodebreaker Perang Dunia II Inggris pada bulan November nanti. Ini dilakukan saat Perdana Menteri Inggris, Rishi Sunak, teru giat mempromosikan negaranya sebagai pemimpin global dalam menjaga keamanan teknologi yang berkembang pesat tersebut.
Pertemuan ini akan berlangsung pada 1 dan 2 November di Bletchley Park, situs di Milton Keynes di mana matematikawan Alan Turing berhasil memecahkan kode Enigma dari Nazi Jerman, demikian diumumkan oleh pemerintah pada Kamis, 24 Agustus.
Bletchley Park - the home of codebreaking, and now the host of the world's first summit on AI safety.
AI can transform our lives, but we must drive international action to agree on how to develop it safely & securely.
I’m looking forward to those discussions in November. pic.twitter.com/ksXuwJRyXa
— Rishi Sunak (@RishiSunak) August 24, 2023
Para eksekutif dari perusahaan teknologi, pejabat pemerintah, dan akademisi akan bertemu untuk mempertimbangkan risiko-risiko yang terkait dengan AI serta mendiskusikan bagaimana risiko-risiko tersebut dapat dikelola.
Menurut seorang pejabat pemerintah yang tidak ingin disebutkan namanya, pertemuan ini kemungkinan akan membahas isu-isu seperti cara mencegah penggunaan AI untuk menyebarkan misinformasi selama pemilihan umum dan penggunaan teknologi ini dalam peperangan.
"Inggris telah lama menjadi tempat bagi teknologi-transformasi masa depan, jadi tidak ada tempat yang lebih baik untuk menjadi tuan rumah pertemuan keselamatan AI global pertama selain di Bletchley Park," ujar Sunak, dikutip Reuters.
Pada Juni lalu, Sunak mengumumkan bahwa Inggris akan mengadakan pertemuan ini setelah bertemu dengan Presiden AS Joe Biden di Washington, dengan harapan Inggris dapat menjadi pusat intelektual dan geografis dalam regulasi AI.
BACA JUGA:
Pemerintah di seluruh dunia sedang berjuang untuk mengendalikan dampak negatif potensial dari AI tanpa menghambat inovasi.
Pengusaha teknologi dan ahli Matt Clifford serta Jonathan Black, mantan diplomat senior dan penasihat keamanan nasional, telah ditunjuk untuk memimpin persiapan pertemuan ini.
Inggris telah memilih untuk membagi tanggung jawab regulasi AI antara badan-badan yang mengawasi persaingan, hak asasi manusia, dan kesehatan dan keselamatan, daripada membuat badan baru yang didedikasikan untuk teknologi ini.
Pemimpin dari ekonomi Kelompok Tujuh (G7), yang terdiri dari Kanada, Prancis, Jerman, Italia, Jepang, Inggris, Amerika Serikat, dan Uni Eropa, pada bulan Mei telah memanggil untuk adopsi standar dalam menciptakan AI yang dapat dipercayai serta untuk mendirikan forum ministerial yang diberi nama proses Hiroshima AI.