JAKARTA - Perdana Menteri Inggris, Rishi Sunak, mengumumkan pada Kamis, 26 Oktober, bahwa Inggris akan mendirikan institut keamanan kecerdasan buatan (AI) pertama di dunia. Ini ia lakukan sebelum negara itu menjadi tuan rumah pertemuan AI yang digelar minggu depan dan dihadiri oleh perwakilan perusahaan AI, pemimpin politik, dan pakar.
"Institut ini akan memajukan pengetahuan dunia tentang keamanan AI dan akan memeriksa, mengevaluasi, dan menguji jenis AI baru dengan cermat sehingga kita memahami apa yang masing-masing model baru mampu lakukan, menjelajahi semua risiko dari bahaya sosial seperti bias dan disinformasi hingga risiko paling ekstrim," kata Sunak dalam pidatonya di London.
Sementara China telah menerima undangan Inggris untuk menghadiri pertemuan puncak global tentang kecerdasan buatan minggu depan, seperti ditegaskan oleh Wakil Perdana Menteri Oliver Dowden pada Kamis.
BACA JUGA:
"Memang mereka telah menerima, tetapi kami akan menunggu siapa saja yang benar-benar hadir di pertemuan puncak," kata Dowden seperti dikutip VOI dari BBC. "Saat ini, ya, kami mengharapkan mereka datang."
Inggris mengumpulkan perwakilan perusahaan AI, pemimpin politik, dan pakar pada tanggal 1-2 November untuk membahas apa yang beberapa orang anggap sebagai risiko yang ditimbulkan oleh AI, dengan tujuan membangun konsensus internasional tentang pengembangannya yang aman.