JAKARTA - Pertukaran cryptocurrency utama Binance telah bermitra dengan MDI Ventures, cabang modal ventura PT Telkom Indonesia, untuk membangun platform pertukaran crypto di Indonesia.
Menurut pengumuman bersama pada Rabu, 15 Desember, perjanjian tersebut juga akan berusaha untuk memperluas adopsi blockchain di seluruh Indonesia, yang merupakan rumah bagi sekitar 270 juta orang yang 80 persennya adalah pengguna internet.
Untuk membantu pengembangan platform pertukaran baru, Binance akan menyediakan infrastruktur dan teknologi manajemen aset. Kesepakatan tersebut juga akan berupaya untuk meningkatkan penerapan teknologi blockchain di Indonesia secara lebih luas.
Kemitraan baru ini memungkinkan Binance untuk mengembangkan operasinya di negara di mana ia telah memiliki investasi di platform perdagangan crypto Tokocrypto.
BACA JUGA:
“Ambisi kami di Binance adalah untuk menumbuhkan ekosistem blockchain dan cryptocurrency secara global, dan inisiatif di Indonesia ini merupakan langkah signifikan ke arah itu. Dengan adopsi teknologi yang cepat dan potensi ekonomi yang kuat, Indonesia dapat menjadi salah satu pusat terkemuka ekosistem blockchain dan kripto di Asia Tenggara,” kata CEO dan pendiri Binance Changpeng Zhao, dikutip dari Cointelegraph.
MDI Ventures adalah perusahaan investasi teknologi besar di Indonesia, dengan portofolio global senilai lebih dari 830 juta dolar AS (Rp 11,8 triliun) di beberapa industri. Pernyataan itu tidak mengungkapkan identitas perusahaan lain yang terlibat dalam konsorsium yang dipimpin MDI tersebut.
Binance, yang menghadapi pembatasan peraturan yang signifikan sepanjang kuartal kedua dan ketiga tahun 2021. Namun kini mereka mentargetkan untuk memperluas kehadirannya di seluruh Asia. Afiliasi Singapura dari raksasa perdagangan cryptocurrency Binance baru-baru ini membeli 18% saham di Hg Exchange, bursa sekuritas swasta lokal.