LinkedIn Kembali ke China, Tapi Pengguna Tak Bisa Unggah Konten!
Linkedin kembali ke China dengan nama aplikasi baru, InCareer. (foto: dok. unsplash)

Bagikan:

JAKARTA - Tepat dua bulan sudah LinkedIn menutup aplikasinya di China, kaini merek membawa kembali aplikasi versi anyarnya InCareer ke negara tersebut.

InCareer masih meliputi situs pencarian kerja serupa LinkedIn, tetapi dibuat untuk menyesuaikan pengguna di China, dan sudah tersedia di web serta dapat diunduh melalui aplikasi iOS dan Android.

Pengguna InCareer akan menemukan rekomendasi pekerjaan dan cara untuk mencarinya, alat untuk perekrut dan fitur perpesanan. Di sisi perekrut, mereka dapat menemukan dan terlibat dengan kandidat potensial di Daratan China dan di seluruh dunia, termasuk mereka yang tidak secara aktif mencari pekerjaan baru.

Perekrut memiliki akses ke wawasan terkini tentang lebih dari 800 juta pengguna, dan mereka dapat menggunakan filter pencarian lanjutan, serta terhubung dengan kandidat potensial melalui InMail yang dipersonalisasi atau template yang dibuat sebelumnya.

"Peluncuran InCareer hari ini hanyalah permulaan. Selama beberapa bulan mendatang kami akan membangun fondasi ini, dengan umpan balik dari anggota dan pelanggan kami, untuk mengembangkan pengalaman kelas dunia," ungkap perwakilan dari LinkedIn, Mohak Shroff seperti dikutip dari TechRadar, Rabu, 15 Desember.

Sebagai catatan, InCareer memang berbeda dari versi LinkedIn lokal dalam beberapa hal utama. Aplikasi ini tidak ada lagi menampilkan feed seperti media sosial atau kemampuan untuk berbagi artikel dan unggahan.

Pengguna hanya dapat mempertahankan profil, yang membuatnya agak seperti Facebook sebelum News Feed datang. Meskipun LinkedIn tidak menjelaskan alasannya, menghapus feed sosial kemungkinan merupakan faktor kunci untuk dapat mengoperasikan layanan di China.

Dalam beberapa bulan terakhir, LinkedIn telah membuat berbagai langkah menuju dominasi dunia atau, setidaknya, dominasi pasar jaringan profesional termasuk meluncurkan Services Marketplace di seluruh dunia untuk pekerja lepas dan menambahkan opsi bahasa Hindi, serta membuka layanan hingga lebih dari 600 juta pembicara secara global.