Bagikan:

JAKARTA - Perusahaan telekomunikasi pelat merah, PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk (Telkom) memberikan komentarnya terkait kabar rencana berinvestasi di PT Aplikasi Karya Anak Bangsa (Gojek)

Direktur Keuangan Telkom, Heri Supriadi mengaku, pihaknya memang membuka peluang untuk berinvestasi di startup manapun. Bisnis anorganik tersebut menurutnya, dapat menjadi nilai tambah bagi raksasa telekomunikasi Tanah Air itu karena dapat memperkuat customer based atau basis pelanggan.

"Kami tidak melihat spesifik untuk misalnya hanya Gojek saja. Semua opportunity atau kesempatan untuk melengkapi bisnis digital services, akan kami lihat," ujar Heri dalan Public Expose Virtual di Jakarta, Kamis 27 Agustus.

Heri menambahkan, pandemi COVID-19 secara tidak langsung mengharuskan Telkom untuk mempercepat upaya transformasi menjadi perusahaan telekomunikasi digital.

"Telkom menangkap peluang ini dengan menghadirkan solusi melalui beragam layanan digital yang didukung oleh digital connectivity dan digital platform yang kuat. Untuk itu, Telkom secara kontinyu terus melakukan pembangunan infrastruktur untuk penguatan seluruh lini bisnis baik mobile related business, fixed broadband, dan bisnis lainnya," jelasnya.

Perusahaan modal ventura milik Telkom, MDI Ventures, baru-baru ini memperoleh pendanaan 500 juta dolar AS. Dana tersebut akan digunakan untuk investasi di startup-startup di Indonesia.

MDI Ventures dibentuk pada 2015 yang beroperasi penuh pada 2016. MDI adalah inisiatif modal ventura oleh Telkom, yang menyediakan modal tahap awal (seed capital) hingga modal untuk pertumbuhan (growth capital) bagi perusahaan-perusahaan startup skala kecil dan menengah di Asia Tenggara maupun Global.

MDI telah berinvestasi di 43 startup dari 12 negara. Beberapa waktu lalu, MDI telah mengumumkan penyaluran dana investasi baru sebesar 500 juta dolar AS untuk mendukung pengembangan startup dan mengembangkan kapabilitas digital perusahaan.

Adapun terkait pendanaan untuk Gojek, dalam catatan VOI, sejak Maret 2020, startup buatan anak dalam negeri tersebut telah mendapat suntikan dana dari Mitsubishi Corporation, Mitsubishi Motors, Mitsubishi UFJ Financial Group senilai 1,2 dolar AS atau setara Rp18 triliun. Facebook dan PayPal juga ikut menanamkan modalnya untuk Gojek. 

"Gojek selalu melihat peluang untuk mendukung akselerasi digital sebagai salah satu upaya untuk berkontribusi kepada pertumbuhan dan ketahanan ekonomi Indonesia," kata Chief Corporate Affairs Gojek Indonesia Nila Marita, kepada VOI, Rabu, 26 Agustus.

Terkait pemberitaan yang beredar, Nila belum dapat menanggapi hal tersebut. Seperti dalam laporan Deal Street Asia, Telkom berencana menyuntikkan modalnya ke Gojek.

Sumber menyebutkan, Telkom berencana menginvestasikan sekitar 400 juta dolar AS (atau setara Rp5,9 triliun dengan kurs 1 dolar AS = Rp14.000) sejak tahun 2018. Namun, kesepakatan tersebut gagal karena tidak mendapat dukungan dari pejabat kementerian pada saat itu.