JAKARTA - Operator seluler Indonesia Telkomsel, anak perusahaan dari Badan Usaha Milik Negara Telkom Indonesia, sedang dalam pembicaraan lanjutan untuk menyuntikkan modal ke Gojek. Informasi ini dilansir dari Nikkei Asia Review, Rabu, 26 Agustus.
Nikkei Asia Review mendapatkan informasi dari tiga orang sumber yang mengetahui perkembangan itu. Katanya, Telkom akan berinvestasi di Gojek pada 2018. Tapi, kesepakatan itu gagal karena tidak mendapat dukungan dari pejabat kementerian pada saat itu.
Menurut salah satu sumber, Telkom berencana menginvestasikan sekitar 400 juta dolar AS (atau setara Rp5,9 triliun dengan kurs 1 dolar AS = Rp14.000) di Gojek pada 2018. Sementara, untuk nilai kesepakatan saat ini, kata orang tersebut, tidak akan terlalu jauh.
"Gojek akan mendapatkan keuntungan dari banyaknya pelanggan Telkomsel dan Telkomsel bisa memanfaatkan ekosistem Gojek jika kesepakatan itu terwujud," kata sumber lain.
Sementara, Gojek dan Telkomsel belum berkomentar secara resmi tentang informasi ini.
Telkomsel merupakan perusahaan patungan antara Telkom Indonesia dan Singtel Singapura. Perusahaan yang berkantor pusat di Jakarta ini merupakan operator telekomunikasi terbesar di Indonesia dengan 172 juta pelanggan pada 2018.
Investasi Telkomsel ke Gojek akan dilakukan langsung dari neraca perusahaan.
Investasi dari Telkomsel akan menyokong dana tambahan untuk Gojek. Sebelumnya, Gojek mengumumkan mendapatkan sokongan dana AS Facebook dan PayPal 2 bulan lalu.
Gojek juga mendapatkan tambahan dana dari Google dan Tencent Holdings dan membawa putaran Seri F perusahaan menjadi lebih dari 3 miliar dolar AS.
Selain itu, Gojek juga mendapatkan investasi dari Mitsubishi Motors Corp, Mitsubishi Corp, Mitsubishi UFJ Lease & Finance dan pembayaran Visa utama pada Juli 2019.
Ketika Telkom jadi berinvestasi kepada Gojek, ini akan menambah daftar panjang lebih dari 30 investor yang telah mendukung Gojek. Untuk di ranah lokal, Gojek pernah mendapatkan investasi dari Djarum dan Astra.