Gojek Kembali Dapat Suntikan Dana Segar Rp18 T
Driver Gojek (Irvan Meidianto/VOI)

Bagikan:

JAKARTA - Raksasa transportasi daring Gojek, dikabarkan kembali mendapat kucuran dana segar dari investor. Suntikan dana itu ditaksir senilai 1,2 miliar dolar Amerika Serikat (AS) atau setara Rp18 triliun (asumsi Rp15.000/dolar AS).

Mengutip dari Bloomberg, suntikan dana dari perusahaan e-commerce terkemuka di Amerika itu dilakukan guna membiayai Gojek agar bisa menyaingi Grab. Terlebih saat ini pandemi COVID-19 sedang mewabah dan terus mengkhawatirkan.  

Suntikan dana ini menandai salah satu kesepakatan terbesar Gojek untuk berkembang. Itu artinya investasi baru tersebut membuat pendanaan Gojek pada Seri F berjumlah 3 miliar dollar AS atau sekitar Rp46 triliun.

"Kami tak akan berhenti di sana saja karena kami masih melihat permintaan yang kuat di antara komunitas investasi untuk bermitra dengan kami," ujar co-CEO Andre Soelistyo dan Kevin Aluwi kepada karyawan dalam memo internal Gojek, Kamis, 18 Maret.

Dalam memo tersebut, Gojek tidak mengungkap identitas investor yang menyuntikkan dana tersebut. Namun diduga perusahaan milik Jeff Bezos, Amazon yang mengucurkan dana tersebut untuk Gojek. 

Hal ini diperkuat dari hasil perbincangan serius dari perusahaan e-commerce terkemuka asal Amerika itu, untuk mengucurkan dana investasi ke Gojek. Namun kebenaran informasi ini belum terkonfirmasi.

Gojek sendiri memang telah bersaing ketat dengan Grab, dalam merintis layanan ride-hailing di Asia Tenggara. Tak hanya itu kedua perusahaan ini juga berkompetisi untuk hadir sebagai penyedia jasa serba guna bagi pelanggannya. 

Gojek sendiri telah berkembang pesat sejak didirikan pada 2010 silam. CB Insights menghitung valuasi Gojek sudah mencapai 10 miliar dolar AS yang didanai oleh Google, Tencent Holdings Ltd, Visa dan Mitsubishi Motor Corp. Hal ini pula yang membuat Gojek berhak menyandang status decacorn.

Jauh sebelum Gojek, Amazon pernah menaruh dana investasi di sebuah perusahaan pengiriman makanan online asal Inggris yakni Deliveroo, pada awal tahun 2019. Tujuannya untuk bersaing dengan Uber Technologies yang juga meluncurkan layanan Uber Eats di Inggris.

Reuters pun sempat melaporkan, jika perusahaan Jeff Bezos itu memang sedang memperluas kemitraan mereka dengan cara menggandeng startup yang bergerak pada layanan transportasi. Terlebih Gojek saat ini telah tumbuh menjadi perusahaan ride-hailing terkemuka di Asia tenggara.