Bagikan:

JAKARTA - Di masa pandemi COVID-19, Gojek secara resmi mendapat suntikan dana segar dari Facebook dan PayPal. Kedua perusahaan ini menanmkan modalnya sekitar 3 miliar dolar AS atau setara Rp45 triliun rupiah, pada penggalangan dana perseroan Gojek. 

Selain Facebook dan PayPal, Google dan Tencent juga kembali menambah investasi mereka. Kedua perusahaan itu pernah memberikan dana kepada Gojek pada penggalangan dana putaran sebelumnya. 

Co-CEO Gojek Andre Soelistyo mengatakan, bergabungnya Facebook dan PayPal sebagai investor, menyusul Google dan Tencent, mendukung Gojek dalam misi mendorong pertumbuhan ekonomi digital di Asia Tenggara, dengan fokus pada layanan pembayaran dan keuangan. 

"Dengan bekerja sama, kami memiliki kesempatan untuk mencapai sesuatu yang betul-betul unik seiring dengan upaya kami mendukung lebih banyak digitalisasi di dunia usaha dan memastikan jutaan pelanggan mendapat manfaat dari ekonomi digital," jelas Andre dalam siaran pers yang diterima VOI, Rabu, 3 Juni.

Tak cuma PayPal, Facebook pun tercatat sebagai salah satu investor baru Gojek. Investasi dari Facebook tersebut menciptakan peluang bagi dunia bisnis di Indonesia, termasuk memanfaatkan layanan instant messaging yang sudah digunakan secara luas yakni WhatsApp. Tapi belum jelas seperti apa bentuknya nanti.

"Gojek, WhatsApp, dan Facebook adalah layanan yang penting di Indonesia. Melalui kerja sama, kita bisa membantu jutaan UMKM dan pelanggannya untuk bergabung di komunitas ekonomi digital terbesar di Asia Tenggara," ujar Matt Idema, Chief Operating Officer, WhatsApp dalam keterangan yang sama.

Gojek (Irvan Meidianto/VOI)

Gojek dan Facebook

Diketahui, Zuckerberg memang telah lama menargetkan Indonesia sebagai sektor bisnisnya, sebab negara ini merupakan salah satu pasar media sosial terbesar di dunia, dan melihat hal itu empat dari salah satu pasar adalah Indonesia untuk pertama kali meluncurkan WhatsApp Pay.

Di mana Facebook melihat, kesepakatan bekerja sama dengan merupakan kesempatan ini untuk berkontribusi pada platform teknologi di Indonesia dan Asia. Terlebih Gojek telah berhasil menaungi ratusan mitra pengemudi dan pelanggan yang memanfaatkan platformnya, sejak tahun 2015. 

"Gojek telah memproses miliaran transaksi setiap tahun melalui bisnis pembayarannya dan memiliki dompet digital terbesar di Indonesia," kata Idema.

Begitupun dengan PayPal yang turut mengikuti babak baru Facebook dalam pelayanan dompet digital. Rencananya kolaborasi PayPal akan diintegrasikan dengan layanan Gopay yang telah mengakses lebih dari 25 juta mitra dan pelanggan. 

Gojek sendiri saat ini memiliki nilai investasi lebih dari 10 miliar dolar AS. Sebagai informasi, Gojek dimulai sebagai perusahaan ride-hailing tetapi telah berkembang menjadi pengiriman makanan, pembayaran, dan layanan konsumen lainnya.

Perusahaan ride-hailing ini juga telah memiliki cabang usaha di berbagai negara di Asia Tenggara, termasuk Vietnam dan Thailand. Berbagai layanan Gojek telah beroperasi di lebih dari 200 kota di seluruh negeri sementara GoPay digunakan di 370 kota, memproses milyaran transaksi setiap tahunnya.

"Investasi ini akan mendukung tujuan bersama Facebook dan Gojek untuk memberdayakan bisnis dan mendorong inklusi keuangan di seluruh nusantara," terang Idema.

Pendanaan terbaru juga akan memberi Gojek dorongan dalam pertempuran sengitnya dengan Grab. Pesaing layanan ride-hailing yang berbasis di Singapura. Grab juga telah memperluas pembayaran mobile yang memiliki produk unggulan yang sama dengan Gopay yakni Ovo.

Kesepakatan itu menyoroti semakin besarnya pengaruh Big Tech AS di Asia, menyusul investasi Facebook 5,7 miliar dolar AS di Reliance Jio, India. Perusahaan termasuk Google, Microsoft dan Twitter semuanya memperluas kehadiran mereka di wilayah ini karena mereka bersaing dengan pesaing teknologi China seperti Alibaba dan Tencent.