Menyusul Grab, Gojek juga Mau Pangkas Jumlah Karyawannya
Pengemudi ojek online (Angga Nugraha/VOI)

Bagikan:

JAKARTA - Perusahaan ride-hailing Gojek dikabarkan akan melakukan pemangkasan jumlah karyawannya. Rencana itu akan diumumkan pada minggu ini. 

Demikian dilaporkan Reuters, Selasa 23 Juni, berdasarkan sumber anonim yang enggan disebutkan identitasnya. Belum diketahui berapa jumlah karyawan yang akan mendapat pemutusan hubungan kerja (PHK).

Padahal sejatinya Gojek baru saja menerima kucuran dana dari investor besar yakni Facebook dan PayPal. Alhasil total pendanaan baru yang didapatkan Gojek mencapai 3 miliar dolar AS dengan valuasi akhir 10 miliar dolar AS.

Bergabungnya Facebook dan PayPal sebagai investor, menyusul Google dan Tencent, yang lebih dulu terjun untuk mendukung Gojek dalam mengembangkan layanan pembayaran digital di Asia Tenggara. Sejauh ini layanan digital Gojek sudah dimanfaatkan ratusan ribu merchant dan memberikan akses kepada lebih dari 170 juta pengunanya.

“Bergabungnya Facebook, PayPal, Google dan Tencent membuat kami memiliki kesempatan untuk mencapai sesuatu yang betul-betul unik seiring dengan upaya kami mendukung lebih banyak digitalisasi di dunia usaha dan memastikan jutaan pelanggan mendapat manfaat dari ekonomi digital,” kata Co-CEO Andre Soelistyo dalam rilisnya.

VOI pun sempat mencoba menghubungi pihak Gojek, namun hingga saat ini belum mendapat komentar terkait kabar PHK tersebut. Karenanya, belum dapat dipastikan kapan dan alasan di balik pemangkasan yang dilakukan startup unicorn tersebut.

Pekan lalu, Grab juga lebih dulu mengumumkan telah mengambil langkah PHK kepada 360 karyawannya di kawasan Asia Tenggara, termasuk di Indonesia. Hal ini tak lain karena imbas dari pandemi COVID-19. 

"Dengan berat hati hari ini saya umumkan bahwa kami akan melepaskan sekitar 360 Grabbers, atau sekitar di bawah 5 persen dari jumlah karyawan Grab," kata CEO dan Co-Founder Grab, Anthony Tan dalam pernyataan resminya.