Bagikan:

JAKARTA - Ratusan album dan karya dari komedian paling populer telah dihapus dari aplikasi streaming musik, Spotify. Itu karena sengketa royalti dan hak cipta yang menimbulkan masalah belakangan ini.

Komedian itu meliputi Kevin Hart, Tiffany Haddish, John Mulaney, dan Jim Gaffigan. Pertama kali dilaporkan oleh Wall Street Journal (WSJ), kasus ini bermula saat sejumlah penghibur terkenal mengejar pembayaran royalti untuk lelucon mereka ketika diputar di radio, serta di layanan seperti Spotify, Pandora, YouTube, dan SiriusXM.

Para komedian bertujuan mengumpulkan royalti untuk hak cipta komposisi yang mendasari media kata-kata yang diucapkan. Ini mirip dengan cara seorang penulis lagu akan dibayar untuk musik dan lirik mereka. Spotify sendiri  mengambil karya komedian dari platform streaming.

Mengutip The Verge, Senin, 6 Desember, upaya mereka kemudian didukung oleh perusahaan administrasi hak global, Spoken Giants, yang bekerja untuk memastikan bahwa para komedian diberi kompensasi yang layak untuk konten mereka.

Sebagai catatan WSJ, biasanya komedian dibayar oleh label atau distributor mereka, bersama dengan organisasi hak kinerja digital SoundExchange ketika layanan digital memutar konten mereka. Namun, para komedian itu mengaku tidak diberi kompensasi untuk menulis konten tersebut, sesuatu yang ingin diubah oleh Spoken Giants.

Setelah negosiasi yang gagal dengan Spoken Giants, Spotify menghapus ratusan konten komedian dari layanannya. Perusahaan mengatakan bahwa mereka telah membayar sejumlah besar uang untuk konten yang dipermasalahkan, dan akan senang untuk terus melakukannya.

"Spotify telah membayar sejumlah besar uang untuk konten yang dipermasalahkan, dan akan senang untuk terus melakukannya. Namun, mengingat Spoken Giants memperdebatkan hak apa yang dimiliki berbagai pemberi lisensi, sangat penting bahwa label yang mendistribusikan konten ini, Spotify, dan Spoken Giants bersama-sama menyelesaikan masalah ini untuk memastikan konten ini tetap tersedia untuk penggemar di seluruh dunia," ungkap Spotify kepada CNBC Internasional.