Nayib Bukele Manfaatkan Penurunan Harga Bitcoin, Tambah 150 Coin Lagi
Presiden El Savador Nayib Bukele tetap cuek meski kebijakannya tentang bitcoin dapat kritik. IMF. (foto: twitter)

Bagikan:

JAKARTA – Saat harga Bitcoin merosot tajam, Sabtu 4 Desember, Presiden El Salvador, Nayib Bukele, justru mengambil kesempatan. Bukele mengatakan negara Amerika Tengah itu telah memperoleh tambahan 150 bitcoin setelah nilai mata uang digital merosot lagi. Aksi beli itu memperbesar taruhannya pada cryptocurrency meskipun ada kritik.

Bitcoin, cryptocurrency terbesar dan paling terkenal di dunia, turun sekitar 30% dari level tertinggi tahun ini sebesar 69.000 dolar AS pada 10 November. Bukele mengatakan pekan lalu bahwa El Salvador telah memperoleh 100 koin tambahan untuk memanfaatkan pelemahan mata uang kripto ini.

Jumat malam, Bukele mengumumkan pemerintah telah melangkah ke pasar lagi. Ia memanfaatkan situasi melemahnya uang kripto utama di dunia itu.

"El Salvador baru saja membeli dip! 150 koin dengan harga USD rata-rata 48.670 dolar AS," tulis Bukele di Twitter.

Hingga 26 November, menurut laporan Reuters, El Salvador memiliki 1.220 bitcoin. Dengan adanya penambahan 150 coin lagi, maka diperkirakan negara itu kini memiliki 1.370 bitcoin dan menjadi entitas terbesar yang memiliki mata uang kripto ini.

Pada bulan September El Salvador menjadi negara pertama di dunia yang mengadopsi bitcoin sebagai alat pembayaran yang sah. Hal itu menjadi  sebuah langkah yang menarik perhatian media global tetapi juga menarik kritik dari oposisi dan lembaga keuangan asing.

Dana Moneter Internasional (IMF) mengatakan pada Senin lalu, bahwa El Salvador tidak boleh menggunakan bitcoin sebagai alat pembayaran yang sah, mengingat risiko yang terkait dengan cryptocurrency.

Namun kritik dan peringatan dari IMF ini dianggap angin lalu oleh Bukele. Ia justru makin percaya diri dengan membeli Bitcoin saat harganya melorot. Bukele, sepertinya sangat  yakin jika mata uang kripto ini akan segera naik nilainya.