El Savador Klaim Miliki Cadangan 1.120 Bitcoin Senilai Rp938,8 Miliar!
El Salvador menjadi negara pertama di dunia yang mengadopsi bitcoin. (foto; dok. unsplash)

Bagikan:

JAKARTA— Pemerintah Salvador memperoleh 420 lebih banyak bitcoin pada Rabu, 27 Oktober. Pencapaian ini dilaporkan oleh  Presiden Nayib Bukele di media sosial, ketika negara Amerika Tengah itu terus berupaya menggandakan eksperimen cryptocurrency yang heboh.

Pembelian bitcoin terbaru, senilai hampir 25 juta dolar AS pada harga saat ini, menandai akuisisi cryptocurrency pertama oleh pemerintah sejak 20 September, ketika Bukele mengatakan telah membeli 150 bitcoin.

"Itu menunggu lama, tapi sepadan. Kami baru saja membeli penurunan! 420 bitcoin baru," tulis Bukele dalam sebuah posting di Twitter dalam bahasa Inggris. Cryptocurrency saat ini diperdagangkan di atas 59.000 dolar AS (Rp 839 juta) per bitcoin.

Awal bulan lalu, El Salvador menjadi negara pertama di dunia yang mengadopsi bitcoin sebagai alat pembayaran yang sah bersama dolar AS, yang menurut Bukele akan menurunkan biaya pengiriman uang dari migran Salvador yang tinggal di luar negeri.

Bank tradisional dan lembaga keuangan lainnya biasanya membebankan biaya yang besar untuk memproses transfer uang.

Secara keseluruhan, perbendaharaan El Salvador kini telah memegang 1.120 bitcoin, menurut data resmi, senilai hampir 66 juta (Rp938,8 miliar). Kepemilikan ini menjadikan El Savador sebagai pemerintah resmi atau negara yang memiliki cadangan bitcoin terbesar di dunia.  

Ekonomi negara miskin itu sangat bergantung pada sekitar 6 miliar dolar pengiriman uang yang dikirim pulang ke negara itu setiap tahun, atau sekitar seperempat dari produk domestik bruto mereka, dan sekitar seperlima rumah tangga bergantung pada pemasukan uang tunai.