Bagikan:

JAKARTA - Belum lama ini El Savador ditegur oleh Lembaga Dana Moneter Internasional (IMF) mengenai pengunaan Bitcoin sebagai alat pembayaran yang sah di negara tersebut. Namun, Presiden Nayib Bukele membalas teguran lembaga internasional tersebut dengan meme di akun media sosial Twitter.

Meme itu adalah sebuah gambar bergerak (GIF) yang menggambarkan karakter utama pada serial tv terkenal, The Simpson. Dalam unggahan tersebut, karakter Homer The Simpson,  yang diedit dengan logo IMF, sedang berjalan menggunakan kedua tangan dan kepalanya berada di bawah. Hal tersebut terkesan menggambarkan keadaan orang yang kurang normal. Kemudian, ibu dan anak Homer, yang diedit dengan gambar Bitcoin sedang memperhatian Homer yang berperilaku aneh itu dan megatakan satu kalimat yang bermakna sindiran.

"Saya melihatmu IMF, kerja yang sangat bagus," kata ibu Homer dalam meme tersebut.

Bukele sendiri tidak menjelaskan arti dari unggahan tersebut. tetapi, dengan unggahan tersebut, tampaknya dia tidak mengindahkan desakan dari IMF. Presiden El Savador itu juga tampak menanggapi secara santai tentang harga Bitcoin yang yang sedang merosot. Apalagi, dirinya sempat membuat meme yang menunjukkan kalau dia bekerja di McDonalds untuk mencari uang.

Unggahan tersebut konon dibuat untuk merespon banyak sindiran netizen yang kebanyakan dari mereka mengatakan, penambang Bitcoin harus mendapatkan sungguhan jika harga uang kripto itu merosot tajam.

        

El Savador Dapat Kritikan dari IMF dan World Bank

Keputusan El Savador melegalkan Bitcoin untuk alat pembayaran resmi, setara uang tunai, pada September 2021 tersebut menjadikan negara kecil itu sebagai yang pertama di dunia. Di El Savador, mata uang kripto tersebut dapat digunakan untuk berbagai hal, dengan bantuan dompet digital Chivo. Hal itu memungkinkan para pemegang Bitcoin di sana dapat menggunakannya sebagai alat pembelian makanan seperti McDonalds, Pizza Hut, dan Starbucks, juga membayar pajak dan kegiatan ekonomi lainnya.

Namun, keputusan tersebut mendapat kritikan dari dua lembaga keuangan internasional, yakni IMF dan World Bank. IMF menyoroti ketidaksatabilan mata uang kripto dan juga resiko yang besar pada keseimbangan keuangan dan juga perlindungan konsumen.

Desakan IMF ini lantaran, sejak Bitcoin menjadi alat pembayaran yang sah di El Savador pada September tahu lalu, harganya terus mengalami fluktuasi. Bahkan, mata uang kripto tersebut sempat di posisi tertinggi juga terendahnya.

Guna meningkatkan adopsi uang kripto itu, pemerintah sampai rela membagikan Bitcoin secara gratis untuk penduduk, dengan nilai 30 dollar AS atau Rp426.000 bagi setiap warganya, syaratnya hanya mengunduh aplikasi Chivo. Langkah inilah yang menyebabkan IMF dan World Bank mengkritik El Savador. Menurut dua lembaga itu, dijadikannya Bitcoin sebagai alat tukar yang sah dapat menimbulkan masalah ekonomi yang serius.

"Meski pemerintah El Salvador telah melakukan pendekatan terhadap kami untuk membantu Bitcoin (diintegrasikan dengan sistem), World Bank tentunya belum bisa mendukung ini (El Salvador), mengingat kekurangan di aspek transparansi dan lingkungan yang mengadopsi (Bitcoin)," tegas World Bank.

“Mengadopsi Bitcoin sebagai alat pembayaran yang sah bisa menimbulkan risiko di bidang finansial dan integritas pasar, kestabilan ekonomi, dan memperlemah perlindungan konsumen, serta menimbulkan kecacatan di masa depan," jelas IMF, dikutip dari Kompas, Senin, 31 Januari.