JAKARTA – Pada April 2022 ini menandai bulan keempat berturut-turut adanya perlambatan dalam pemasangan ATM Bitcoin (BTC).Perlambatan itu sendiri sudah dimulai pada awal tahun ini.
ATM Bitcoin sebenarnya hanya melayani kepentingan ekonomi untuk Bitcoin. ATM ini membantu pengguna secara fisik mengambil atau menyimpan kepemilikan terhadap cadangan uang tunai yang sesuai.
Berdasarkan data yang diberikan oleh Coin ATM Radar, tahun 2021 terlihat peningkatan global tertinggi dalam pemasangan ATM Bitcoin. Bahkan pada Agustus 2021 terdapat pemasangan ATM Bitcoin sebesar 2.037 ATM. Jumlah ini menjadi rekor terbesar tahun lalu.
Sementara pada Januari 2022, perubahan bersih turun menjadi 1.687 dari tertinggi Desember 2021 sebesar 1.969 ATM.
Sejak saat itu, perubahan bersih dalam ATM kripto telah mempertahankan lintasan ke bawah alis menurun. Tercatat hanya terjadi perubahan tiga digit saja di bulan-bulan berikutnya pada bulan Februari (970), Maret (757) dan April (739).
Pertumbuhan eksplosif ATM kripto tahun lalu adalah akibat langsung dari yurisdiksi seperti El Salvador, yang saat ini menjadi tuan rumah jaringan ATM Bitcoin terbesar ketiga setelah Amerika Serikat dan Kanada. El Savador telah menggunakan Bitcoin sebagai alat pembayaran yang sah.
Menyoroti pasar yang sang
BACA JUGA:
at belum dimanfaatkan untuk ATM kripto, El Salvador hanya menampung 205 mesin bermerek Chivo, berjumlah sekitar 54% dari semua ATM kripto di Amerika Latin.
Namun, seperti yang ditunjukkan sebelumnya oleh Cointelegraph, penurunan nyata dalam pemasangan ATM kripto dapat menjadi akibat dari perlambatan di yurisdiksi baru yang bersedia menerima dan mengadopsi ekosistem Bitcoin.
Genesis Coin mempertahankan dominasinya yang sudah berlangsung lama di pasar ATM kripto, mewakili pangsa pasar 41,5%. Produsen ATM kripto terkemuka lainnya termasuk General Bytes (21,6%), BitAccess (15,2%) dan Coinsource (5,3%).
Pada tanggal 26 April, gedung Senat Meksiko memasang ATM Bitcoin ke-14, yang telah menunjukkan minat negara yang meningkat pada ekosistem kripto.