Bagikan:

JAKARTA - Setelah menunda peluncuran fitur enkripsi ujung-ke-ujung di seluruh layanan pesannya hingga tahun 2023, kini Meta perusahaan induk Facebook memperkenalkan alat pencegahan bahaya di berbagai platform media sosialnya.

Perusahaan berencana untuk menggunakan kecerdasan buatan dan pembelajaran mesin untuk melihat bagian platform yang tidak dienkripsi, seperti profil pengguna dan foto, untuk sinyal lain yang dapat mengindikasikan aktivitas berbahaya.

Misalnya, jika pengguna dewasa membuat profil baru dan terus mencoba menjangkau anak di bawah umur yang tidak mereka kenal, atau jika mereka mulai mengirim pesan kepada banyak orang asing, Meta dapat turun tangan untuk mengambil tindakan.

Selain itu, Meta juga belum lama meluncurkan serangkaian peningkatan perlindungan untuk akun milik anak di bawah umur, termasuk mengatur akun mereka ke akun jenis pribadi atau hanya teman di Facebook dan Instagram. Perusahaan juga memperkenalkan fitur yang akan membatasi pengguna Instagram dewasa untuk dapat menghubungi remaja yang belum mengikuti mereka.

Mengutip TechCrunch, Kamis, 2 Desember, kemudian di Messenger, sekarang muncul pemberitahuan keamanan yang memberikan tips untuk menemukan aktivitas mencurigakan dan memblokir, melaporkan, mengabaikan, atau membatasi pengguna lain, yang dikembangkan menggunakan pembelajaran mesin.

Meta menyatakan fitur semacam itu masih dapat bekerja di lingkungan terenkripsi ujung ke ujung. Adapula fitur yang memfilter kotak masuk pengguna, memungkinkan pemilik akun untuk mengontrol, menghindari spam, dan membatasi siapa saja yang dapat mengirim pesan.

Fitur pelaporannya juga ditingkatkan, Meta membuatnya lebih mudah untuk melaporkan konten yang melanggar kebijakan eksploitasi. Sebagai hasilnya, perusahaan menyatakan telah melihat peningkatan hampir 50 persen dari tahun ke tahun dalam pelaporan.

Saat pesan dilaporkan, bagian percakapan tersebut didekripsi sehingga perusahaan dapat mengambil tindakan, seperti melaporkan upaya eksploitasi anak ke penegak hukum atau NCMEC.