Coinstore Buka Cabang di India Meski Negara itu Berlakukan  Aturan Ketat Terhadap Kripto
Pemerintah India, berlakukan aturan ketat tentang kripto. (foto; dok. pixabay)

Bagikan:

JAKARTA – Pertukaran mata uang virtual yang berbasis di Singapura, Coinstore, telah mulai beroperasi di India pada saat pemerintah India sedang mempersiapkan undang-undang untuk secara efektif melarang sebagian besar cryptocurrency dari swasta.

Coinstore telah meluncurkan platform web dan aplikasinya dan merencanakan cabang baru di Bangalore, New Delhi dan Mumbai yang akan bertindak sebagai basisnya di India dalam usaha ekspansinya di masa depan, kata manajemennya seperti dilaporkan Reuters.

"Dengan hampir seperempat dari total pengguna aktif kami berasal dari India, masuk akal bagi kami untuk memperluas pasar," kata Charles Tan, kepala pemasaran di Coinstore kepada Reuters.

Saat ditanya tentang alasan, mengapa Coinstore membuka pasar di India meskipun ada tindakan keras yang tertunda pada cryptocurrency, Tan berkata: "Ada kebijakan yang tidak tepat, tetapi kami berharap semuanya akan menjadi positif dan kami optimistis bahwa pemerintah India akan keluar dengan kerangka kerja yang sehat untuk cryptocurrency."

Pemerintah New Delhi berencana untuk mencegah perdagangan mata uang kripto dengan memberlakukan pajak yang besar atas keuntungan modal yang diraih. Hal ini diperkuat dua orang sumber pemerintah kepada Reuters awal bulan ini.

Mereka menyatakan bahwa aturan itu hanya memungkinkan cryptocurrency tertentu untuk mempromosikan teknologi yang mendasarinya dan penggunaannya, menurut agenda legislatif untuk sesi musim dingin yang akan dimulai akhir bulan ini.

Tan mengatakan Coinstore berencana merekrut sekitar 100 karyawan di India dan menghabiskan 20 juta dolar (Rp 325 miliar) untuk pemasaran, perekrutan, dan pengembangan produk dan layanan terkait kripto untuk pasar India.

Coinstore adalah bursa global kedua yang memasuki India dalam beberapa bulan terakhir, mengikuti jejak CrossTower yang meluncurkan unit lokalnya di negara itu pada bulan September.

Sementara harga cryptocurrency terbesar di dunia, Bitcoin, telah meningkat lebih dari dua kali lipat sejak awal tahun ini, yang semakin menarik gerombolan investor India untuk menanamkan modalnya ke sana.

Perkiraan industri menunjukkan ada 15 juta hingga 20 juta investor kripto di India, dengan total kepemilikan kripto sekitar 400 miliar rupee (Rp 86 triliun).

Coinstore juga berencana untuk berekspansi ke Jepang, Korea, Indonesia dan Vietnam, menurut Tan.