Bagikan:

JAKARTA – Penurunan market kripto dan pengawasan yang ketat dari pemerintah memberikan kesulitan tersendiri bagi industri kripto di India. Sementara bank sentral India Reserve Bank of India (RBI) yang dikenal anti-kripto berencana membendung laju cryptocurrency dengan menerapkan teknologi blockchain dalm sistem perbankan.

Saat ini India mengenakan pajak pada perdagangan kripto sebesar 30% dari pendapatan yang diperoleh. Selain itu ada paja baru yang akan diterapkan pada 1 Juli mendatang yakni pajak sebesar 1% dari seluruh transfer aset kripto di India.

Karena pajak kripto yang tinggi, India tidak lagi dianggap sebagai negara yang bagus untuk perkembangan industri kripto. Sebelumnya industri kripto di India memiliki pertumbuhan yang pesat, sebesar 600%, berdasarkan laporan dari Chainalysis.

Dengan adanya kebijakan ketat yang terhadap kripto, saat ini perkembangan industri aset digital di sana mengalami tren penurunan. Saat ini RBI bekerjasama dengan sejumlah bank negara lain serta perusahaan multinasional termasuk IBM untuk menggarap proyek percontohan teknologi blockchain.

Ini ditujukan untuk memerangi aksi penipuan yang selama ini mengancam sistem perbankan di India. Kendati pemerintah India menekan pergerakan mata uang kripto dalam negeri, tampaknya mereka tidak menghindari teknologi yang digunakan dalam kripto yakni Blockchain.

Mereka justru mengadopsi teknologi blockchain seraya memperketat peraturan terahadap mata uang kripto. Pemerintah India percaya teknologi blockchain dapat digunakan untuk mengontrol sistem keuangan secara lebih besar guna mencegah aktivitas ilegal.