JAKARTA - Aplikasi pesan instan Telegram akhirnya bisa mendulang cuan dengan fitur Sponsored Messages alias Pesan Bersponsor baru. Fitur ini dapat memungkinkan siapa saja untuk mempromosikan saluran atau bot mereka sendiri.
Sponsored Messages dalam aplikasi milik Pavel Durov itu akan ditampilkan di saluran publik dengan setidaknya harus memiliki 1000 pelanggan. Namun pengguna hanya dapat menuliskan pesan hingga 160 karakter. Mereka hanya akan didasarkan pada topik saluran publik, tempat mereka ditampilkan.
Telegram lebih lanjut menekankan tentang privasi, bahwa tidak ada data pengguna yang akan dikumpulkan atau dianalisis untuk menampilkan iklan. Bahkan setiap pengguna yang melihat saluran tertentu di Telegram akan melihat pesan sponsor yang sama.
"Data pengguna tidak akan digunakan untuk menargetkan iklan. Seperti semua yang kami lakukan, prioritas utama kami adalah melindungi data pribadi pengguna kami. Karena itu, tidak seperti aplikasi lain, kami tidak akan menggunakan data pribadi Anda untuk menampilkan iklan," ujar Durov seperti dikutip dari Gadget360, Sabtu, 20 November.
BACA JUGA:
Itu artinya, tidak ada iklan yang akan ditampilkan dalam obrolan dan pesan bersponsor tidak akan muncul di daftar obrolan pribadi, atau grup pengguna. Telegram berharap alat ini akan membantu menghilangkan kebutuhan untuk memasang iklan di saluran dalam bentuk pesan biasa, demi pesan sponsor yang lebih ramah pengguna.
Saat ini, fitur tersebut masih dalam mode uji coba. Telegram mengatakan begitu mereka diluncurkan memungkinkannya untuk menutupi biaya infrastruktur dasar platform seperti pusat data dan kebutuhan lainnya. Aplikasi juga akan membagikan pendapatan iklan dengan admin saluran tempat Sponsored Messages ditampilkan.
Sementara itu, Durov mengklaim bahwa Telegram lebih bebas iklan daripada saingan utamanya, WhatsApp, dengan mengatakan bahwa platform milik Meta itu berbagi data pengguna dengan pengiklan, meskipun mereka sendiri tidak menampilkan iklan.