Bagikan:

JAKARTA - Seorang atlet angkat besi Uganda yang terbang ke Jepang untuk mengikuti Olimpiade Tokyo 2020, dinyatakan hilang dari hotelnya di dekat kamp pelatihan atletik.

Julius Ssekitoleko (20), satu dari sembilan anggota kontingen Uganda yang tinggal di Izumisano, sebuah kota di Prefektur Osaka di Jepang barat, sejak pertengahan Juni, dinyatakan hilang Jumat singa, setelah gagal mengikuti tes virus corona. 

Penyelenggara Olimpiade telah mencoba untuk menjaga semua peserta dalam 'gelembung' dan mematuhi aturan ketat, untuk mencegah penyebaran virus corona saat mereka berada di negara itu. Atlet asing pun hanya diperbolehkan melakukan latihan di hotel dan tempat pelatihan resmi.

"Polisi sedang melakukan pencarian", kata Katsunobu Kato, kepala sekretaris kabinet Perdana Menteri Yoshihide Suga, mengutip The New York Times Jumat 16 Juli. Kato mengatakan, polisi dan pejabat kota melakukan upaya yang terbaik untuk menemukan Ssekitoleko.

Sementara itu, Presiden Federasi Angkat Besi Uganda Salim Musoke, Ssekitoleko tidak memenuhi syarat untuk bertanding di Olimpiade dan dijadwalkan terbang kembali ke Uganda pada 20 Juli sebelum pembukaan resmi Olimpiade.

Musoke mengatakan, dia terakhir berbicara dengan Ssekitoleko tiga hari yang lalu dan terkejut mendengar dia menghilang, mengingat para atlet, pelatih dan ofisial telah menyerahkan paspor mereka dan hotel tempat mereka menginap 'dijaga ketat'.

"Ketika saya menerima pesan itu, saya bertanya-tanya, apa yang terjadi jika mereka dijaga dengan baik? Apa yang terjadi dengan keamanan yang mereka bicarakan?" tanya Musoke yang kecewa dengan kabar

"Penghilangan atlet tidak baik untuk negara. Saya berdoa agar mereka mendapatkan anak ini. Pemerintah Jepang harus mendapatkan anak ini, dan kemudian kami mengeluarkannya dari olahraga," tegasnya.

Tepisah, juru bicara Kota Izumisano Yuji Fukuoka mengungkapkan, seorang pejabat yang bepergian dengan kontingen Uganda memeriksa kamar hotel Ssekitoleko pada Hari Jumat dan dia tidak ada di sana.

"Yang kami inginkan adalah dia ditemukan sesegera mungkin. Dia mungkin mengalami masa-masa sulit," tutur Fukuoka.

Sementara itu, seorang juru bicara panitia penyelenggara Olimpiade Tokyo mengatakan telah mengetahui kasus tersebut. 

"Kami memahami bahwa Kota Izumisano telah mencari orang yang hilang. Kami berharap orang itu akan segera ditemukan," singkat panitia dalam sebuah pernyataan. 

Bulan lalu, seorang anggota kontingen Olimpiade Tokyo 2020 asal Uganda, menjadi orang pertama yang dinyatakan positif COVID-19 setibanya di Jepang, jelang pesta olahraga dunia yang akan dimulai pada 23 Juli mendatang.

Orang Uganda yang tidak disebutkan namanya itu adalah bagian dari sembilan anggota kontingen yang semuanya telah divaksinasi COVID-19 penuh, kata laporan-laporan.

Kelompok itu, termasuk petinju, pelatih dan ofisial, sebelumnya juga sudah dinyatakan negatif COVID-19 sebelum terbang meninggalkan Uganda menuju Jepang. 

"Namun, salah satu dari mereka dinyatakan positif pada saat kedatangan di Bandara Narita, Tokyo pada Hari Sabtu dan dikarantina di fasilitas yang ditunjuk pemerintah, kata pejabat Jepang seperti mengutip BBC dari media lokal, Senin 21 Juni.