Bagikan:

JAKARTA – Cabang olahraga (cabor) angkat besi menolak gagal membawa pulang medali emas untuk Indonesia saat mereka mendapat kesempatan ketujuh tampil di Olimpiade pada pertengahan tahun ini.

Olimpiade edisi ke-33 tahun ini akan berlangsung di Paris, Prancis, dari 26 Juli sampai dengan 11 Agustus nanti. Cabor angkat besi pun sudah punya tiga atlet yang memastikan diri lolos ke pesta olahraga akbar itu.

Sekretaris Jenderal Perkumpulan Angkat Besi Seluruh Indonesia (PABSI) Djoko Pramono mengatakan bahwa tahun ini adalah waktunya untuk melewati pencapaian di enam partisipasi mereka sebelumnya.

"Kami ingin berhasil di sana dan lebih baik. Ini Olimpiade kami yang ketujuh. Mudah-mudahan dapat medali lagi dan lebih baik lagi," ujar Djoko setelah menerima kunjungan Chef de Mission (CdM) kontingen Indonesia Anindya Bakrie di Pelatnas angkat besi di Mess Kwini, Jakarta, pada Jumat, 14 Juni.

Cabor angkat besi pertama kali mengirim atlet ke Olimpiade adalah di Sydney 2000. Lima edisi berturut-turut setelah itu, cabor ini selalu punya wakil di ajang empat tahunan ini.

Selain itu, mereka juga selalu membawa pulang medali setiap kali ikut. Total sudah ada tujuh medali perak dan delapan medali perunggu yang mereka persembahkan buat Indonesia.

Rinciannya di Olimpiade Sydney 2000 mereka mengantongi satu perak dan dua perunggu, satu perak di Athena 2004, tiga perunggu di Beijing 2008, dua perak dan satu perunggu di London 2012, dua perak di Rio 2016, dan terakhir satu perak dan dua perunggu di Tokyo 2020.

Untuk bisa melampaui senarai prestasi di atas tentu bukan tugas mudah buat PABSI. Selain terus mendorong latihan ekstra kepada atlet, segala macam hal-hal yang spesifik menyangkut kebutuhan mereka juga harus benar-benar diperhatikan.

Djoko mengatakan bahwa pihaknya sudah mengingatkan CdM Indonesia agar selalu siap memenuhi keperluan atlet sesuai rekomendasi dari federasi selama berada di Paris nanti seperti masseur (tukang pijit) pendamping atlet yang telah diminta.

"Jadi saya sudah mengingatkan bahwa tanggal 5 Agustus kami masuk Paris. Orang-orang [masseur] yang saya minta tolong nempel [dengan atlet]. Kami ingin ingatkan semua harus siap," kata dia.

Tiga lifter yang sudah memastikan diri tampil di Paris nanti ialah Rizki Juniansyah (kelas 73 kilogram), Eko Yuli Irawan (kelas 61 kilogram), dan Nurul Akmal (kelas +81 kilogram).

Nama pertama adalah salah satu yang diunggulkan membawa pulang medali emas dari Prancis nanti. Atlet yang berusia 20 tahun itu saat ini memegang rekor dunia untuk total angkatan di kelasnya.

Eko Yuli yang untuk kelima kalinya tampil di Olimpiade, juga masih mengejar medali emas. Ini kesempatan terakhirnya untuk mewujudkan impian itu setelah di empat Olimpiade sebelumnya dia mendapat dua medali perak dan dua medali perunggu.

Tim angkat besi rencananya terbang ke Prancis pada 21 Juli nanti atau lima hari sebelum pembukaan Olimpiade. Mereka akan menuju Montpellier untuk melanjutkan persiapan di sana sebelum masuk kampung atlet pada 4 Agustus nanti.

Dari jadwal di situs resmi Olimpiade Paris, cabor angkat besi akan dilombakan mulai dari Rabu, 7 sampai dengan Minggu, 11 Agustus. Rangkaian pertandingan nantinya akan berlangsung di South Paris Arena 6.