Bagikan:

JAKARTA - Kontingen Indonesia berpotensi kehilangan 37 medali emas pada ajang SEA Games 2023 di Kamboja. Potensi ini dipaparkan tim pakar saat bertemu dengan Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora), Zainudin Amali, Rabu, 30 November di kantor Kemenpora.

Tim pakar yang diketuai Asmawi menjelaskan, potensi berkurangnya perolehan medali kontingen Indonesia dibandingkan SEA Games 2021 disebabkan beberapa cabang olahraga yang dipertandingkan di Vietnam, tapi tidak digelar di Kamboja.

"Peluang kita menghadapi SEA Games Kamboja tahun depan memang butuh kerja keras, karena kita akan kehilangan 37 medali emas dari beberapa cabang olahraga yang tidak dipertandingkan," kata anggota tim pakar, Del Asri, seperti dilansir dari situs resmi Kemenpora, Kamis, 1 Desember.

Tim pakar pun membuka data di hadapan Menpora. Cabor yang tak akan dipertandingkan di Kamboja nanti di antaranya panahan, kayak, rowing, menembak, bowling, dan catur.

Sementara itu, ada beberapa nomor dari sejumlah cabor yang dipertandingkan, turut dihapus. Di antaranya nomor Free Fire (E-Sport) dan Womens Bike Downhill daan Time Trial Individual.

Menpora mengakui, kontingen Indonesia memang harus bekerja keras untuk mengharumkan nama Indonesia di ajang SEA Games 2023. Dia pun meminta laporan terkait perkembangan terakhir terkait persiapan atlet Indonesia.

"Saya ingin tahu perkembangan terakhir tentang persiapan Indonesia menghadapi SEA Games 2023 Kamboja," tutur Menpora.

Ketua tim pakar, Asmawi kemudian membeberkan beberapa cabor yang sudah mulai melakukan pemusatan latihan nasional (pelatnas). Bahkan, renang dan atletik sudah melakukan uji coba.

"Renang sudah uji coba dan hasilnya bagus. Itu adalah atlet muda kita yang bisa jadi andalan untuk mendapatkan medali di SEA Games 2023 Kamboja," paparnya kepada Menpora.