Target Presiden Jokowi untuk SEA Games 2023 Berbeda dengan Hitung-Hitungan, Menpora: Tetap Kita Jadikan Acuan
Presiden Jokowi (kanan) ditemani Menpora Dito Ariotedjo saat melepas kontingen Indonesia, Selasa, 2 April. (Foto: Dok. Kemenpora)

Bagikan:

JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menargetkan lebih dari 69 medali emas untuk Kontingen Indonesia yang akan turun di SEA Games 2023 Kamboja. Jumlah ini jauh dari yang disampaikan Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Dito Ariotedjo sebelumnya.

Dalam beberapa kesempatan, Dito mengatakan, pemerintah menargetkan 60 emas dan mempertahankan posisi ketiga klasemen perolehan medali. Mengenai perbedaan ini, Menpora meminta apa yang disampaikan Presiden Jokowi untuk dijadikan acuan.

"Target kita di 60 medali itu dengan perolehan peringkat di tiga besar, sebenarnya hitungan kita. Jadi semoga motivasi dan target dari Bapak Presiden tetap kita jadikan acuan," kata Menpora seusai upacara pelepasan atlet SEA Games 2023 di Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa, 2 Mei.

Dito mengatakan seluruh cabang olahraga yang diikuti Indonesia di SEA Games berpotensi mendulang emas. Salah satu tumpuan adalah cabang olahraga beregu.

Cabor inilah yang akan menggantikan potensi emas atlet Indonesia dari cabor yang tak dipertandingkan di SEA Games Kamboja.

"Cabang-cabang olahraga tersebut tidak dipertandingkan diganti menjadi cabang olahraga beregu, tetapi kita juga tetap optimis karena kesiapan dari cabang olahraga yang beregu itu semuanya sudah maksimal dan Alhamdulillah kita sudah melihat ya sepak bola, kriket dan hoki itu sudah menang, menangnya signifikan, jadi insya Allah meraih emas juga,” kata Dito, seperti dinukil dari Antara.

Sebelumnya, Presiden Jokowi menargetkan kontingen Indonesia dapat menyabet lebih dari 69 medali emas dan menduduki peringkat 1 atau 2 di SEA Games ke-32 Kamboja 2023. Kontingen Indonesia ditarget mendapat pencapaian yang lebih baik dibanding SEA Games ke-31 di Vietnam,

"Saya minta emasnya di atas 69, peringkatnya juga di atas tiga. Pilihannya cuma dua, peringkat satu atau peringkat dua," ujar Jokowi di halaman Istana Negara.