JAKARTA - Federasi Sepak Bola Internasional (FIFA) tak tinggal diam menanggapi Tragedi Kanjuruhan pasca laga Arema FC vs Persebaya yang menewaskan 131 orang. Buntut dari tragedi itu FIFA tidak menjatuhkan sanksi, justru akan membantu melakukan pembenahan.
FIFA akan membentuk tim transformasi sebagai bentuk tindak lanjut Tragedi Kanjuruhan. Tak bekerja sendiri, FIFA akan bekerja sama dengan pemerintah Indonesia dan AFC untuk melakukan langkah kolaborasi demi sepak bola nasional yang lebih baik
Hal itu seperti disampaikan langsung Presiden Joko Widodo. “FIFA bersama-sama dengan pemerintah akan membentuk tim transformasi sepak bola Indonesia,” ujar Presiden dalam keterangan persnya dari Istana Merdeka pada Jumat, 7 Oktober malam.
Dari keputusan membentuk tim transformasi itu, FIFA menyampaikan lima hal yang akan menjadi fokus kerja. Poin-poin tersebut mencakup sejumlah hal mulai dari standar keamanan stadion hingga jadwal pertandingan sepak bola Indonesia.
Poin pertama yang akan difokuskan terkait membentuk standar keamanan stadion di seluruh stadion yang ada di Indonesia.
Kedua, FIFA akan fokus membentuk sistem standar protokol dan prosedur pengamanan yang dilakukan oleh pihak kepolisian berdasarkan standar keamanan internasional.
Ketiga, tim transformasi ini juga akan melakukan sosialisasi dan diskusi dengan klub-klub bola di Indonesia, termasuk perwakilan suporter untuk mendapatkan saran dan masukan serta komitmen bersama.
Keempat, FIFA dan tim kolaborasi juga akan mengatur jadwal pertandingan yang memperhitungkan potensi-potensi risiko yang ada. Kelima mereka juga akan menghadirkan pendampingan dari para ahli di bidangnya.
BACA JUGA:
Untuk menjalankan program tim transformasi ini, perwakilan FIFA akan berkantor di Indonesia untuk beberapa waktu. Hal itu sebagai bentuk keseriusan dalam mengoptimalkan program yang sudah dicanangkan.
Namun sebelum itu, Jokowi menyebut FIFA akan lebih dulu mengutus sang presiden, Gianni Infantino untuk datang berdiskusi dalam waktu dekat.
“FIFA akan berkantor di Indonesia selama proses-proses tersebut," ujar Presiden Jokowi.
"Nanti, Presiden FIFA akan datang ke Indonesia pada Oktober atau November untuk berdiskusi dengan pemerintah," jelasnya.