Bagikan:

JAKARTA - Claudio Marchisio mengomentari penampilan mantan klubnya Juventus. Mantan gelandang itu mengatakan saat ini Si Nyonya Tua dalam keadaan memprihatinkan.

Performa Juventus di awal musim 2022/2023 kurang mentereng. Dari sembilan laga yang dijalani, Bianconeri baru mengantongi dua kemenangan, serta tiga kali kalah dan empat kali seri.

Terbaru, tim asuhan Massimiliano Allegri tumbang 0-1 dari Monza akhir pekan kemarin. Hasil itu sangat mengejutkan karena Monza merupakan klub promosi.

Kekhawatiran Marchisio bukan hanya karena skor akhir yang dituai Juventus di laga kontra Monza, tapi juga menjalar ke aspek lain. Menurut dia, cara bermain Bianconeri lah yang mengkhawatirkan.

“Masalahnya, bukan karena Juve kalah, karena itu bisa saja terjadi. Namun melawan Monza tanpa tembakan ke gawang lawan," kata Marchisio mengeluhkan minimnya kreativitas tim dikutip dari Football Italia, Rabu.

Lebih lanjut, Marchisio juga menyoroti sinyal bahaya tim yang muncul karena tidak adanya sinkronisasi hubungan di dalam tim, antarpemain dan pelatih, serta dengan klub.

Hal ini diungkap Marchisio saat mengetahui bahwa bintang anyar Bianconeri, Angel Di Maria dikartu merah di Stadion Brianteo yang dianggap jadi salah satu penyebab kekalahan Leonardo Bonucci dkk.

Padahal menurut Marchisio, andai Juventus memiliki skuad yang padu dan kuat, bermain dengan sepuluh pasukan pun tak akan sepenuhnya jadi kesalahan dan alasan tumbang.

"Dengan skuat yang kuat, Anda masih bisa bersuara bahkan ketika bermain dengan 10 orang. Tim Juventus ini, tidak tahu cara bermain, dan itu mengkhawatirkan," ujar pesepak bola 36 tahun ini menambahkan.

Kinerja Dusan Vlahovic juga turut disorot oleh sang legenda. Marchisio menyebut pria Serbia itu sama sekali tidak mengalami perkembangan sejak pindah dari Fiorentina. Pernyataan itu jelas semakin menyudutkan posisi pelatih, Massimiliano Allegri.

Namun, Marchisio juga sangat memahami bahwa saat ini sulit bagi Juventus membuat keputusan memecat Allegri. Apalagi ada Piala Dunia di depan mata yang akan membuat segala sesuatu dalam tim harus diperhitungkan dengan matang, begitu juga terkait soal faktor finansial.

"Musim ini pada dasarnya terbagi menjadi dua bagian, jadi saya harap mereka menunggu jeda (setelah Piala Dunia) untuk melakukan pergantian pelatih. Ini situasi yang rumit," ujar Marchisio.