Formula E Jakarta Masih Jadi Pembicaraan Hangat karena Kampanye LGBT, Warganet: Lebih Sensitif Ketimbang Bir!
Balapan Formula E Jakarta di JIEC. (Foto: Tim VOI)

Bagikan:

JAKARTA - Balapan Formula E Jakarta di JIEC Ancol terbilang sukses. Penyelenggaraan balap mobil listrik itu menarik perhatian banyak orang.

Bahkan, hingga kini Formula E Jakarta masih jadi pembicaraan. Namun, ada "noda" di balik kesuskesan penyelenggaran Formula E di Ancol, Sabtu, 4 Juni lalu.

Ramai diperbincangkan terkait kampanye dukungan untuk Lesbian Gay Biseksual dan Transgender (LGBT) yang dilakukan salah satu tim, yakni ROKit Venturi Racing. Hal tersebut nampak jelas terlihat dalam unggahan mereka di Instagram.

Dalam unggahan tersebut, tim Formula E itu menampilkan foto mobil mereka dengan bendera warna-warni atau pelangi yang kerap dijadikan simbol LGBT.

"Bagi kami, Juni didedikasikan untuk mengangkat suara, merayakan komunitas LGBTQ+, dan menunjukkan mengapa kami #PoweredByPride," caption yang menyertai unggahan tersebut.

"Dengan bangga kami mempersembahkan livery #PrideMonth ekslusif kami," lanjut tulisan itu.

Hal ini ternyata menarik perhatian warganet. Mereka mengomentari hal yang ternyata luput dari pandangan banyak orang.

"Pak @aniesbaswedan, apakah sirkuit Anda ini serius digunakan untuk kampanye LGBT? Saya tak bisa membayangkan bagaimana reaksi pendukung Anda," tulis salah satu warganet di kolom komentar.

"LGBT lebih sensitif ketimbang bir," sahut netizen lainnya.

Bahkan, pegiat media sosial Yusuf Mihammad atau akrab disebut Yusuf Dumdum, turut menyoroti masalah ini.

"Innalilahi! Luar biasa prestasi gubernur soleh. Pasti alumni Monaslimin bangga dg prestasi ini? Setelah bir, munculah LGBT," cuitnya di akun Twitter pribadinya.