Bagikan:

JAKARTA – Jepang bersedia menjadi tuan rumah Piala Asia 2023 menggantikan China. Mereka sudah didekati secara informal untuk mendiskusikan kemungkinan tersebut.

Konfederasi Sepak Bola Asia (AFC) mengumumkan pada Sabtu, 14 Mei lalu, bahwa China menarik diri dari menjadi tuan rumah kejuaraan kontinental yang diikuti 24 negara. Alasannya adalah situasi COVID-19 di negara itu.

"Kami didekati. Jika Jepang bisa menjadi tuan rumah, tidak diragukan lagi itu akan sangat menarik," kata Ketua Asosiasi Sepak Bola Jepang (JFA) Kozo Tashima kepada Nikkan Sports, yang dinukil Reuters.

Meski demikian, JFA belum dapat dihubungi untuk dimintai komentar. Namun, yang pasti Jepang memiliki infrastruktur stadion yang siap untuk menggelar turnamen pada Juni dan Juli tahun depan itu.

Negeri Matahari Terbit itu sebelumnya menjadi tuan rumah bersama Korea Selatan di Piala Dunia 2002, turnamen rugby global pada 2019, dan tentu saja Olimpiade tahun lalu.

Selain Jepang, banyak negara lain yang sangat potensial untuk menjadi tuan rumah seperti Qatar, Arab Saudi, dan Australia. Namun, tiga negara ini kemungkinan membutuhkan turnamen tersebut diundur ke akhir 2023 atau awal 2024.

Hal itu karena Qatar akan menjadi tuan rumah Piala Dunia akhir tahun ini. Sementara itu, cuaca di Arab Saudi dipastikan tidak ramah bagi pemain di pertengahan tahun, sedangkan Australia menjadi tuan rumah Piala Dunia wanita pada bulan Juli dan Agustus 2023.

Jepang sebelumnya sudah memenangkan Piala Asia sebanyak empat kali. Mereka juga pernah menjadi tuan rumah turnamen pada tahun 1992 ketika hanya delapan tim yang ikut ambil bagian.

AF yang belum menanggapi permintaan informasi tentang proses penggantian negara tuan rumah, akan mengadakan pertemuan untuk Kongres ke-32 di Kuala Lumpur pada Rabu malam.