JAKARTA - Pemain Senegal Idrissa Gueye tidak ikut dalam pesta kemenangan Paris Saint-Germain 4-0 atas Montpellier di lanjutan Ligue 1 pada akhir pekan kemarin.
Dilaporkan media-media Prancis, sang gelandang melewatkan kemenangan klubnya pada hari Sabtu karena ia menolak untuk bermain dengan kaus yang mempromosikan homoseksualitas.
Gueye dikenal sebagai seorang Muslim yang taat. Dia ikut dalam skuad PSG yang dibawa ke Montpellier tetapi absen dari daftar tim mereka.
Dikutip dari Pundit Arena, Selasa, manajer PSG Mauricio Pochettino kemudian mengungkapkan bahwa pemain tersebut “harus meninggalkan tim karena alasan pribadi. Tapi dia tidak cedera."
Semua pertandingan Ligue 1 akhir pekan lalu menampilkan bendera LGBTQ+ pada nomor baju pemain dan ban kapten sebagai bagian dari Hari Internasional Melawan Homofobia, Bifobia, dan Transfobia.
“Pada Hari Dunia Melawan Homofobia, kaus kami akan memiliki bendera pelangi, simbol perdamaian dan keragaman gerakan LGBT,” kata PSG sebelum pertandingan.
Gueye melewatkan putaran pertandingan yang sama musim lalu. Tapi, kala itu, ia mengalami masalah perut.
BACA JUGA:
Juru bicara Gueye membantah sang gelandang memboikot pertandingan musim lalu. Namun, sejauh ini, dia belum merilis pernyataan tentang ketidakhadirannya pada hari Sabtu.
Gueye, 32, memulai kariernya di Senegal sebelum bergabung dengan klub Prancis Lille. Dia kemudian pindah ke Inggris bersama Aston Villa dan Everton.
Pada 2019, Gueye kembali ke Prancis dengan menandatangani kontrak bersama juara bertahan Ligue 1, Paris Saint-Germain.
Gueye melakukan debut untuk Senegal pada 2011. Pada 2018, ia bermain untuk Senegal di Piala Dunia FIFA. Gueye membantu negaranya memenangkan Piala Afrika 2022.