Bagikan:

JAKARTA - Canelo Alvarez akan menghadapi Dmitry Bivol dalam pertarungan perebutan gelar berikutnya pada 7 Mei. Namun, presiden WBC, Mauricio Sulaiman, mengatakan bahwa semua orang ingin melawan petinju Meksiko itu karena bayarannya tinggi.

Ada banyak spekulasi tentang siapa yang akan dilawan Canelo pada 2022, dan Sulaiman menegaskan bahwa ada beberapa tantangan bagi petinju yang dianggap banyak orang sebagai petinju lintas divisi terbaik di dunia saat ini.

"Canelo dalam posisi yang unik. Anda harus tenang, jelas semua orang ingin melawan Canelo, ini adalah pertarungan yang menyelesaikan hidup Anda (secara finansial)," jelas Sulaiman kepada TUDN dikutip dari Marca, Kamis, 7 April.

"Canelo berada di luar aturan normal saat ini, itu sebabnya konsep waralaba dibuat; dia seperti Floyd (Mayweather), (Julio Cesar) Chavez dan Sugar Ray Leonard, semua orang hebat yang benar-benar di luar normalitas.

"Canelo memiliki agenda untuk tahun ini, ada banyak kemungkinan. Masalahnya adalah untuk tidak putus asa, ada cukup Canelo untuk berkeliling untuk semua orang, dan untuk waktu yang lama."

Sebelumnya, Canelo mengaku bergairah menghadapi Bivol yang dia yakini sebagai petarung hebat dan seorang juara.

“(Bivol adalah) seorang juara, dia adalah juara yang hebat, dan saya menyukai gagasan untuk kembali ke 175, melawan petarung terbaik kedua di divisi itu,” kata Alvarez kepada BoxingScene.com.

“Dia petarung yang bagus, dia punya sesuatu untuk ditawarkan, dia lebih besar dari saya.

“Saya pikir dia petarung yang lebih baik daripada orang-orang ini (Gennady Golovkin dan Ryota Murata).”

Terlepas dari kenyataan bahwa beberapa tokoh tinju seperti Mike Tyson mengkritik keras invasi Rusia ke Ukraina, pertandingan antara petinju Tanah Tsar, Bivol dan Canelo siap digelar.

Sulaimán menjelaskan bahwa pertarungan tersebut akan berlangsung, karena ini merupakan kesempatan untuk menunjukkan kepada dunia bahwa tinju berada di atas politik.

"Akan memalukan untuk mencoba mencoret pertarungan antara "Canelo" dan Bivol; jadi saya senang pertarungan ini terjadi dan di atas ring kedua lawan dapat menunjukkan bahwa tinju jauh di atas politik," kata Sulaiman.