JAKARTA - Floyd Mayweather Jr membuka mulut untuk membahas topik kontroversial. Suaranya bergema di antara media dengan cara yang sama seperti pukulannya yang membuat lawannya terlempar ke kanvas.
Dalam wawancara dengan Fight Hype, mantan juara dunia tinju asal Amerika Serikat itu mengingat peristiwa pada tahun 2009.
Kala itu, Komisi Atletik California menghukum petinju Meksiko, Antonio Margarito karena beberapa perwakilan dari badan tinju tersebut memperhatikan bahwa dalam perban yang digunakan dalam pertarungannya melawan Shane Mosley ada zat yang mirip dengan gips.
Aksi curang ini membuat Tijuana Tornado - julukannya - dihukum satu tahun dari tinju profesional.
Dalam hal ini, Mayweather menunjukkan bahwa ini adalah cara terbaik untuk menghindari lawan yang, mungkin karena triknya, tidak hanya bisa mengalahkannya, tetapi bahkan menandai akhir dari keberadaannya.
"Antonio Margarito berulang kali mengatakan bahwa saya takut kepadanya. Dia menekan, dan dia sangat ingin bertarung, karena dia memukuli petarung dengan sarung tangan yang penuh (dengan 'gips'), jadi saya senang Tuhan tidak melakukannya' Jangan biarkan pertarungan itu terjadi," katanya.
Dengan nada sarkastik, Money menekankan bahwa dia tidak pernah takut untuk melangkah ke ring dengan Margarito, tetapi sebaiknya tidak melakukannya untuk menghindari pukulan yang buruk.
BACA JUGA:
"Karena Anda tidak tahu efek apa yang akan terjadi pada saya. Pukulan itu akan mendatangkan malapetaka setelah karier tinju saya berakhir. Dia bisa saja membunuh saya di atas ring, Anda tidak tahu apapun bisa terjadi.
"Jadi terkadang Anda memiliki sinyal tertentu (untuk menghadapi petarung atau tidak), saya tidak pernah takut padanya dan pada saat itu tidak masuk akal bagi kami untuk bertarung," katanya.
Perlu dicatat bahwa setelah Margarito dihukum, kariernya menurun. Sementara Mayweather, berlanjut dengan tren menguntungkan yang memungkinkannya pensiun tanpa terkalahkan.