JAKARTA - Pertarungan ketiga Saul Alvarez dan Gennady Golovkin terus membangun ekspektasi dan spekulasi, termasuk pensiunnya GGG - julukan Golovkin - setelah pertarungan itu atau masa senja Canelo setelah mendapatkan hampir segalanya dalam olahraga.
Presiden Dewan Tinju Dunia (WBC), Mauricio Sulaimán, berpikir bahwa jika Canelo kalah dalam pertarungan berikutnya melawan Golovkin, dia mungkin tidak akan pernah bisa kembali ke puncak dan memimpin pertarungan bintang.
“Canelo merasakan kekalahan yang luar biasa dari Bivol, jika dia kalah dari Golovkin pada 17 September, saya pikir akan sangat sulit bagi kariernya untuk kembali ke status aslinya,” ungkapnya kepada wartawan Toño de Valdés dikutip Marca, Rabu.
"Canelo mengambil risiko besar ketika dia memutuskan naik divisi untuk menghadapi juara dunia yang tak terkalahkan, dia kalah dan sekarang dia mempertaruhkan segalanya melawan Golovkin."
Ketua WBC itu menambahkan dirinya merasa kasihan karena banyak penggemar asal Meksiko yang menunggu Canelo kalah lagi dalam pertarungan.
BACA JUGA:
Pasalnya, Sulaiman menganggap Canelo adalah orang yang selalu berusaha membantu masyarakat, meskipun beberapa bersikeras untuk tidak menghargai apa yang dia bawa ke tinju.
Sementara itu, promotor Inggris Eddie Hearn tidak berpikir pertandingan ulang antara Canelo dan Bivol akan terjadi dalam waktu dekat, meskipun Canelo menuntut pertandingan ulang pada Mei 2023.
Selama wawancara dengan The DAZN Boxing Show, dia mengatakan bahwa Bivol diperintahkan untuk menghadapi Gilberto "Zurdo" Ramirez oleh Asosiasi Tinju Dunia, dan setelah itu dia memiliki kesempatan untuk menghadapi petinju Inggris Joshua Buatsi. Jadi, Canelo harus menunggu waktunya tiba.