Bagikan:

JAKARTA - Selain dikenal sebagai personel band metal Avhath, Ekrig juga pernah bekerja sebagai manajer di salah satu label rekaman di Indonesia.  Dengan pengalamannya, Ekrig memebagikan beberapa tips agar musisi atau band mendapatkan keuntungan selain dari platform musik.

Melalui kanal YouTube Tenacious Grid beberapa waktu lalu, Ekrig menjelaskan, upaya pertama yang harus dilakukan band atau musisi adalah mencari partner bisnis yang cocok dengan karya mereka.

"Caranya, ya pintar-pintar menjual karya lo sih. Seperti mencari partner bisnis contohnya. Jadi, kalau mau dijabarin, yang pertama, ambil satu judul lagu kita, terus bikin deck-nya yang terdiri dari ini lagu tentang apa, kampanyenya soal apa, konsep acaranya nanti seperti apa, bagaimana promosi plan-nya juga, terus kita pikirkan brand yang cocok dengan lagu ini tuh apa, habis itu ya mulai tawarkan ke brand itu," jelasnya.

Dengan melakukan berbagai cara tersebut, menurut Ekrig, keuntungan yang didapat tidak hanya perihal uang saja, melainkan juga expossure.

"Semua keuntungannya enggak harus tentang uang kok, bisa juga dari expossure. Hal ini karena sebenarnya kalau gua pribadi di Avhath, tidak mengharapkan uang dari platform musik karena kita tahu pendapatannya kecil. Tapi, dari situ, bisa terlihat seberapa banyak orang mendengarkan karya kita. Dan itu semua tergantung dari bagaimana marketing plan kita balik lagi ke tadi. Enggak bisa dipungkiri soalnya sekarang zamannya digital sih," imbuhnya.

Ekrig menyarankan, jika band atau musisi tersebut kurang berpengalaman dalam hal itu, mereka bisa mencari business manager yang tepat.

"Kalau kita tidak tahu cara marketing-nya ya berarti mencari business manager yang tepat. Dan itu pun enggak harus digaji kok, bisa juga cara lain kayak berbagi persenan jika berhasil mendapatkan brand itu," tutupnya.

Lewat cara-cara tersebut, terbukti, kini Avhath dinobatkan sebagai brand ambassador salah satu perusahaan minuman keras di Indonesia, Jägermeister.