Bagikan:

JAKARTA – Memori hari ini, 11 tahun yang lalu, 23 Juli 2013, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud), M. Nuh menganugerahkan Kristiani Herrawati (Ani Yudhoyono) Anugerah Adicipta Lokatara Utama. Penghargaan itu diberikan karena jasa Ani menggagas Rumah Pintar.

Sebelumnya, Ibu Ani telah menggagas hadirnya Solidaritas Istri Kabinet Indonesia Bersatu (SIKIB). Wadah itu jadi ajang Ibu Negara dan istri-istri menteri Kabinet Indonesia Bersatu unjuk gigi berkontribusi untuk membangun negara.

Ibu Ani tak mau hanya dicap sebagai Ibu Negara yang melulu ikut agenda kenegaraan suaminya, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Ia pun merasa membutuhkan sebuah wadah sendiri untuk berkarya. Ia mencoba mengajak seluruh istri dari jajaran menteri Kabinet Indonesia Bersatu untuk aktif membantu berkontribusi bagi bangsa dan negara pada 2004.

Mereka membangun sebuah wadah. SIKIB, namanya. SIKIB itu jadi wadah yang digunakan Ibu Ani dan kawan-kawan untuk aktif berkontribusi di berbagai bidang: lingkungan hidup, kreativitas, kesehatan, dan pendidikan.

Presiden SBY bersama Ani Yudhoyono saat meninjau sebuah Rumah Pintar di Pacitan, Jawa Timur. (presidenri.go.id)

Bakti SIKIB dalam pendidikan tak kalah hebat. Mereka menginisiasi hadirnya Rumah Pintar di seantero wilayah Indonesia. Rumah itu sesuai namanya yakni hadir untuk mencerdaskan kehidupan anak-anak Indonesia.

Mereka memahami benar jika elemen penting dalam pendidikan anak meliputi belajar dan bermain. Ibu Ani pun turut menghadirkan ragam fasilitas penunjang di Rumah Pintar. Rumah yang jadi bagian dari program Indonesia Pintar itu bak sebuah wahana bermain dan belajar yang seru.

Di sana, tersedia banyak buku dan sejumlah permainan edukatif. Tujuannya supaya anak-anak baru pulang sekolah bisa berkunjung ke sana dan betah. Hasilnya mengangumkan. Rumah Pintar yang diinsiasi pada 2005 berkembang pesat.

Total dalam bulan Juni 2012, Rumah Pintar sudah terbangun sebanyak 292 unit yang tersebar di seantero Indonesia. Prestasi itu membuktikan bahwa citra ibu-ibu pejabat kumpul tak melulu dihabiskan dengan kegiatan nirfaedah.

“Kami juga mendirikan Rumah Pintar. Menjadi tantangan bagi kami untuk menciptakan sebuah wahana yang mampu menjadi bonus bagi kehausan anak-anak untuk belajar dan bermain selepas sekolah. Karena bentuknya rumah, kami bisa menyediakan fasilitas lebih, mulai dari buku-buku dan kegiatan belajar serta bermain.”

“Ada empat sentra yang tersedia di setiap layanan itu, yakni sentra buku, sentra permainan edukatif, sentra audio visual, dan sentra komputer. Khusus untuk Rumah Pintar ditambah dengan sentra kriya,” ungkap Ani Yudhoyono sebagaimana ditulis Alberthiene Endah dalam buku Ani Yudhoyono: 10 Tahun Perjalanan Hati (2018).

Popularitas program Rumah Pintar yang digagas dan dikelola SIKIB menggema ke mana-mana. Ibu Ani sebagai penggagasnya mulai mendapatkan dukungan dari banyak pihak. Kehadiran Rumah Pintar dianggap jawaban supaya generasi penerus bangsa dapat tumbuh cerdas.

Mendikbud, M. Nuh pun mencoba memberikan apresiasi kepada Ani Yudhoyono terkait Rumah Pintar pada 23 Juli 2013. M.Nuh melihat Ibu Ani memiliki semangat besar memajukan pendidikan anak di Tanah Air.

Peresmian salah satu Rumah Pintar yang ada di Fak-Fak, Papua Barat. (ANTARA)

Alhasil, M. Nuh memberikan Ibu Ani Adicipta Lokatara Utama. Pemberian itu berlangsung di SME Tower, Jakarta. Pemberian pernghargaan tertinggi dalam bidang pendidikan itu sengaja diberikan bertepatan dengan Hari Anak Nasional 2013. Ibu Ani pun mengaku bangga karena konsep Rumah Pintar mulai diakui negara tetangga.

"Inovasi ini telah diakui oleh negara-negara Asean dan akan diadopsi Timor Leste," ungkap Ani Yudhoyono sebagaimana dikutip laman merdeka.com, 23 Juli 2013.