JAKARTA – Memori hari ini, 11 tahun yang lalu, 12 November 2013, Ibu Negara, Kristiani Herrawati (Ani Yudhoyono) mendapatkan penghargaan Women Empowerment in Education dari L'Oreal dan UNESCO. Penghargaan dari badan PBB untuk pendidikan, ilmu pengetahuan, dan kebudayaan itu disambut suka cita.
Sebelumnya, Ibu Ani mencoba membuktikan bahwa peran ibu negara tak melulu dampingi suami belaka. Ia juga bisa aktif membantu sesama. Ia membentuk sebuah wadah bernama Solidaritas Istri Kabinet Indonesia Bersatu (SIKIB).
Upaya berkontribusi untuk bangsa dan negara merupakan panggilan hati. Itulah yang dilakukan oleh Ibu Ani sejak suaminya, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) jadi Presiden Indonesia. Ia tak ingin cuma bisa mendampingi suami belaka. Ibu Ani ingin aktif berkontribusi membangun Indonesia.
Ibu Ani tak sendirian. Ia dan istri-istri jajaran Menteri Kabinet Indonesia Bersatu membangun SIKIB. Wadah perkumpulan itu jadi bukti bahwa wanita tak melulu hidup urusan dapur belaka. SIKIB bisa hadir untuk mencerdaskan kehidupan anak bangsa, khususnya kaum wanita.
Wujud itu dihadirkan dalam berbagai bentuk inisiasi yang berfokus pada pendidikan, lingkungan hidup, kreativitas, dan kesehatan. Ambil contoh dalam bidang pendidikan. Ibu Ani memberikan ruang belajar bagi anak-anak Indonesia di berbagai daerah untuk menambah ilmu di Rumah Pintar sedari 2005.
BACA JUGA:
Kehadiran Rumah Pintar jadi medium anak-anak bermain dan belajar selepas pulang sekolah. Ada sarana pembelajaran edukatif dan ada pula permainannya. Kemajuan Rumah Pintar cukup pesat. Rumah Pintar telah terbangun sebanyak 292 unit pada Juni 2012.
Rumah Pintar itu tersebar diberbagai wilayah Nusantara. Anak-anak, khususnya wanita bisa mengembangkan bakat dan kreativitasnya. Harapannya mereka dapat tumbuh sebagai insan cerdas yang berkontribusi penuh bagi kemajuan bangsa dan negara.
“Kami juga mendirikan Rumah Pintar. Menjadi tantangan bagi kami untuk menciptakan sebuah wahana yang mampu menjadi bonus bagi kehausan anak-anak untuk belajar dan bermain selepas sekolah. Karena bentuknya rumah, kami bisa menyediakan fasilitas lebih, mulai dari buku-buku dan kegiatan belajar serta bermain.”
“Ada empat sentra yang tersedia di setiap layanan itu, yakni sentra buku, sentra permainan edukatif, sentra audio visual, dan sentra komputer. Khusus untuk Rumah Pintar ditambah dengan sentra kriya,” ungkap Ani Yudhoyono sebagaimana ditulis Alberthiene Endah dalam buku Ani Yudhoyono: 10 Tahun Perjalanan Hati (2018).
Eksistensi dari gebrakan Ibu Ani untuk pemberdayaan kaum wanita dan anak terus dilakukan. Puncaknya, langkah Ibu Ani mendapatkan apresiasi dari L'Oreal dan UNESCO pada 12 November 2013. Ibu Ani diberikan penghargaan Women Empowerment in Education.
Penghargaan itu diberikan bertepat dengan acara peringatan satu dasawarsa L'Oreal-UNESCO for Women in Science, The World Science Day for Peace and Development di Universitas Indonesia, Depok, Jawa Barat. Ibu Ani pun mendapatkan sambutan yang meriah.
Ibu Ani dianggap telah mampu menjadi pionir yang peduli nasib kaum wanita. Wanita harus bisa maju dalam pendidikan dan kebudayaan.
"Ini merupakan pengakuan terhadap komitmennya yang telah berlangsung lama dan kontribusi inovatif untuk meningkatkan taraf hidup perempuan dan anak-anak Indonesia," kata Wakil Direktur UNESCO Biro Sains Regional untuk Asia dan Pasifik, Shabaz Khan sebagaimana dikutip laman ANTARA, 12 November 2013.