Bagikan:

JAKARTA – Sejarah hari ini, 48 tahun yang lalu, 30 Juli 1976, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan Kristiani Herrawati (Ani Yudhoyono) menikah. Pernikahan itu digelar di Ballroom Hotel Indonesia, Jakarta. Tamu undangan yang datang bejibun. Pesta pernikahan pun terpaksa digelar standing party.

Sebelumnya, kisah cinta keduanya bermula saat SBY masih menempuh pendidikan Akmil. Keduanya berjumpa dan seraya terjadi cinta pandangan pertama. Kedekatan itu kian intens. SBY pun menyatakan keseriusannya untuk meminang Ani.

SBY dikenal sebagai pribadi yang suka berkerja keras dan tekun. Ia pun menggoreskan mimpi untuk menjadi seorang prajurit. Mimpi itu dijalannya dengan mendaftarkan diri masuk Akademi Militer (Akmil). Dewi fortuna membawanya ke Akmil pada 1970.

Kala itu Akmil Magelang dipimpin oleh tokoh Jenderal Sarwo Edhie. Ketekunan SBY mengikuti pendidikan Akmil mengagumkan. Ia mampu menonjol di antara calon prajurit lainnya. Ketekunan itu membuat SBY dekat dengan Sarwo Edhie.

SBY pun sering kali diundang ke rumah dinas Sarwo. Pucuk dicinta ulam tiba. Suatu ketika SBY berjumpa dengan anak Sarwo Edhie, Ani. Wanita itu kebetulan sedang libur kuliah dan berlibur ke Magelang. Keduanya pun berkenalan. Ani memanggilnya Bambang. SBY memanggilnya Ani.

Pernikahan Susilo Bambang Yudhyono dan Kristiani Herawati (Ani Yudhoyono) pada 30 Juli 1976. (Instagram/@Aniyudhoyono)

Ani mengaku menyukai kepribadiaan dari SBY. Semua itu karena Ani banyak diceritakan oleh Papinya terkait kelebihan SBY. Kedekatan itu membekas bagi keduanya. Belakangan keduanya sering berkirim surat karena Ani beraktivitas di Jakarta dan SBY di Magelang.

Ajian itu membuat SBY menyatakan perasaannya dan diterima Ani. SBY pun tak lupa mengirimkan puisi-puisi indah kepada Ani. Hubungan itu memotiviasi SBY untuk segera merampungkan pendidikannya di Akmil.

Puncaknya SBY pun lulus dengan menyandang lulusan Akmil terbaik dan berhak menyandang anugerah Adhi Makayasa pada 1973. Kelulusan itu membuat SBY ingin meminang Ani.

“Bukan main terharunya aku. Cepat, aku menyampaikan kabar itu pada SBY. la pasti akan gembira mendengarnya. Tidak dinyana, ternyata ia yang menyampaikan permintaan itu pada Papi. Rupanya, tanpa setahuku, memang telah terjadi lamaran untuk meminang aku dari pihak SBY, di Magelang“.

“Saat SBY diwisuda menjadi perwira terbaik Akmil tahun 1973. Orangtua SBY menemui Papi dan Ibu ketika mereka ikut menghadiri acara wisuda itu. Mereka secara resmi menyatakan hendak "meminta" aku. Papi dan lbu mengatakan setuju,” ungkap Ani sebagaimana ditulis Alberthiene Endah dalam buku Kepak Sayap Putri Prajurit (2013).

Pertunangan keduanya dilangsungkan pada 1974. Keduanya kembali dipisahkan jarak. Ani ikut ayahnya ke Seoul karena mendapatkan jabatan baru sebagai Duta Besar Indonesia, untuk Korea Selatan. SBY pun mulai disibukkan dengan pendidikan tambahannya ke Amerika Serikat (AS).

Keputusan antara keluarga SBY dan Ani pun matang. Pernikahan keduanya kemudian digelar pada 30 Juli 1976. Pernikahan itu digelar di salah satu tempat mentereng di zamannya, Ballroom Hotel Indonesia. Namun, bukan cuma SBY dan Ani saja yang nikah. Anak Sarwo lainnya Titiek dan Tuti melangsung pernikahan juga pada hari yang sama.

Ani mengungkap ayahnya memang sengaja menggelar hajatan pernikahan bersamaan. Biar efisien dan irit. Tamu yang datang pun bejibun. Sarwo Edhie menyiasatinya dengan membuat standing party. Suatu konsep baru kala itu.

“Ani Yudhoyono terlahir dengan nama Kristiani Herawati dari keluarga tentara seperti SBY. Ani menambahkan nama Yudhoyono di belakang namanya setelah menikah dengan SBY pada 30 Juli 1976,” ujar Femi Adi Soempeno dalam buku Indonesia Memilih (2009).