Bagikan:

JAKARTA – Memori hari ini, 12 tahun yang lalu, 12 Agustus 2011, pemerintah memberikan Bintang Republik Indonesia Adipradana kepada Ibu Negara Kristiani Herrawati (Ani Yudhoyono). Istri Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dianggap memiliki jasa besar dalam bidang pemberdayaan wanita dan anak.

Sebelumnya, kepedulian Ibu Ani kepada wanita dan anak muncul karena ia adalah pemimpin dari Solidaritas Istri Kabinet Indonesia Bersatu (SIKIB). Perkumpulan itu membuatnya aktif berkontribusi dalam ranah pendidikan, kesehatan, dan lingkungan hidup.

Hakekat seorang wanita tak cuma urusan dapur dan membesarkan anak. Kapasitasnya lebih dari itu. Wanita dapat melanggengkan kegiatan lainnya yang penuh manfaat. Narasi itu kemudian dihadirkan oleh Ibu Negara, Ani Yudhoyono.

Segala macam urusan rumah tangga mampu dikerjakannya dengan baik. Ibu Ani pun merasa membutuhkan sebuah wadah supaya ia dan istri-istri dari jajaran Menteri Kabinet Indonesia Bersatu dapat melanggengkan kontribusi untuk negeri.

Ibu Ani kemudian membentuk wadah baru. Solidaritas Istri Kabinet Indonesia Bersatu (SIKIB), namanya. Perkumpulan itu tak seperti kebanyakan perkumpulan istri pejabat yang notabene berisi kegiatan senang-senang belaka.

Potret Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan Ibu Negara, Kristiani Herrawati (Ani Yudhoyono). (Wikimedia Commons)

SIKIB justru didominasi oleh kegiatan memberikan kontribusi positif bagi bangsa dan negara. Lebih luas lagi SIKIB dihadirkan membawa pesan kesetaraan gender. Sebuah wadah yang membuat wanita dapat berkontribusi kepada wanita lainnya.

Ragam kegiatan pun dilangsungkan. Bidang pendidikan dan lingkungan hidup jadi yang utama. Ibu Ani lalu menggagas kegiatan Mobil Pintar, Motor Pintar, hingga Rumah Pintar. Pun dibidang lingkungan hidup Ibu Ani bersama SIKIB menggagas Indonesia Hijau. Kegiatan itu dikhususkan sebagai bentuk kepedulian kaum wanita untuk menjaga bumi.

“Visi kami kompak dan mantap: ingin membangkitkan semangat dan daya masyarakat untuk memperbaiki hajat hidup mereka di ranah pendidikan, kesehatan, kreativitas, kecintaan pada lingkungan dan kepedulian pada sesama. Negara sudah pasti telah memiliki program-program pengembangan di bidang-bidang itu melalui berbagai kementerian.”

“Tapi kami SIKIB, akan turut mewarnai upaya pemberdayaan masyarakat dengan sentuhan wanita dan dalam program-program mandiri. Kami tidak masuk ke dalam koridor yang telah menjadi agenda pemerintah, tapi memberi dukungan dan sumbangsih konkret untuk mengunggah semangat mandiri rakyat,” terang Ani Yudhoyono sebagaimana dikutip Albertheine Endah dalam buku Ani Yudhoyono: 10 Tahun Perjalanan Hati (2018).

Aktifnya Ibu Ani dalam kegiatan sosial pun dilirik pemerintah Indonesia yang dikomandoi suaminya, SBY. Empunya kuasa kemudian mencoba mengapresiasi Ibu Ani dengan memberikannya sebuah penghargaan tinggi. Ibu Ani dianugerahkan penghargaan Bintang Republik Indonesia Adipradana pada 12 Agustus 2011.

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono bersama Ibu Ani Yudhoyono dalam sebuah kunjungan kerja. (Wikimedia Commons)

Pemberian penghargaan itu sontak membuat pemerintah banjir kritik. Prestasi Ibu Ani dianggap tak terlalu gemilang – jika tak mau dikatakan biasa-biasa saja. Segenap rakyat menilai masih banyak tokoh yang lebih layak diberikan dibandingkan istri SBY.

"Saya kembalikan pertanyaannya itu kepada teman-teman. Pantas tidak dengan kegiatan Ibu Ani di bidang kesosialan, kemasyarakatan? Lalu, perhatian beliau di bidang kesehatan. Ada Indonesia Sehat, Indonesia Hijau. Ini tidak mengecilkan arti ibu mantan wapres (kandidat penerima penghargaan lainnya). Itu semua sama. Pada eranya waktu itu, beliau-beliau juga memiliki jasa yang luar biasa. Jangan lihat Ibu Ani-nya. Semuanya berjasa," ujar Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan, Djoko Suyanto dikutip Kompas.com, 12 Agustus 2011.