Bagikan:

JAKARTA – Memori hari ini, tujuh tahun yang lalu, 21 Juli 2017, Biro Kebudayaan China melarang penyanyi kenamaan dunia, Justin Bieber tampil konser di Negeri Tirai Bambu. Pelarangan itu dilakukan karena Bieber bukan contoh yang baik bagi anak muda. Kelakukan Bieber kerap dianggap berperilaku buruk.

Sebelumnya, Bieber dikenal sebagai generasi awal penyanyi yang mengorbit dari laman berbagi video, Youtube. Bakatnya pun mulai dilirik orang banyak. Ia pun bak dapat kesempatan masuk dapur rekaman dan mendapatkan ketenaran lebih.

Justin Bieber termasuk dalam orang yang beruntung. Ia dikelilingi oleh keluarga yang mendukung bakatnya. Ibunya, Pattie Mallette, apalagi. Sedari kecil Bieber telah dibiasakan mendengar lagu-lagu dari musisi besar dunia.

Pria kelahiran Kanada, 1 Maret 1994 itu jadi menyukai musik dan bernyanyi. Pattie tak jarang membawa anaknya ikut ajang adu bakat. Pattie lalu mengabadikan anaknya bernyanyi. Namun, urusan takdir tiada yang tahu.

Justin Bieber saat masih menjadi penyanyi anak-anak. (Wikimedia Commons)

Mulanya Pattie mencoba membagikan momentum anaknya bernyanyi lewat Youtube. Akun bernama Kidrauhl disiapkan pada 15 Januari 2007. Pattie mengunggah video anaknya menyanyikan lagu So Sick yang dipopulerkan penyanyi Ne-Yo sebagai video pertama.

Bieber kala itu masih berusia 12 tahun. Pucuk di cinta ulam tiba. Video amatir anaknya bernyanyi mendapatkan sambutan yang meriah. Banyak orang dari berbagai bangsa dan negara menyaksikan anaknya bernyanyi.

Belakangan ibunya kian semangat mengunggah banyak video terkait anaknya bernyanyi. Pengemarnya bertumbuh. Kehebatan Bieber tak hanya disaksikan oleh penggemarnya saja. Banyak di antara penyanyi dunia juga mulai mengakui bakat Bieber.

Hasilnya gemilang. banyak produser rekaman yang tertarik untuk mengorbitkan Bieber ke belantika musik. Dewi Fortuna pun menuntunnya berjumpa dengan Usher Raymond IV dan Raymond Braun. Tanpa basa basi keduanya menawarkan Bieber kontrak rekaman dari Raymond Braun Media Group (RBMG) dan Island Record. Kesempatan itu tak disia-siakan oleh Justin Bieber.

“Keputusan Braun mengorbitkan Bieber rupanya tak salah. Single perdana anak asuhnya itu, One More Time, langsung menduduki posisi ketiga di iTunes dan terus bertahan di posisi sepuluh besar selama berminggu-minggu. Sepanjang musim panas 2009, Bieber sudah mengeluarkan empat single dan semuanya menjadi hit.”

“Ketika album My World benar-benar dirilis pada November 2009, dalam waktu lima minggu album itu terjual 900 ribu keping Album itu diganjar platinum di Amerika Serikat dan Kanada. Bieber juga menjadi penyanyi pertama yang memiliki tujuh lagu dari album pertama yang masuk jajaran tangga bergengsi Billboard Hot 11,” ungkap Nunuy Nurhayati dan Aguslia Hidayah dalam tulisannya di Majalah Tempo berjudul Jangan Tanya di Mana Bieber Menginap (2011).

Kesuksesan Bieber pun tak terbendung. Ia mampu menelurkan banyak karya-karya musik untuk memuaskan dahaga penggemarnya. Konser dari satu negara ke negara pun dilakukan. Namun, Bieber yang mulai beranjak dewasa mulai tak mampu mengontrol dirinya.

Bieber jadi memiliki waktu untuk bersenang-senang yang banyak. Masalah muncul. Upaya bersenang-senang Bieber kerap berujung mengganggu ketertiban. Ia sering kali berurusan dengan aparat keamanan. Ia pernah berseteru dengan polisi Brasil gara-gara membuat grafiti. Ia juga pernah melakukan drag racing di Miami yang berbahaya.

Justin Bieber dalam konsernya di Pittsburgh, Pennsylvania, AS pada 30 April 2022. (ANTARA)

Kebiasaan buruk Bieber nyatanya membekas. Biro Kebudayaan China pun ambil sikap. Mereka melarang konser Bieber di China pada 21 Juli 2017. Pelarangan itu dilakukan karena Bieber kerap memperlihatkan perilaku buruk di depan umum.

"Justin Bieber adalah penyanyi berbakat, tetapi ia juga penyanyi muda asing yang kontroversial. Sejauh yang kami ketahui, ia telah melakukan serangkaian perilaku buruk, baik dalam kehidupan sosialnya maupun selama penampilannya sebelumnya di China, yang menyebabkan ketidakpuasan di kalangan publik,” ungkap keterangan Biro kebudayaan China dikutip laman The Guardian, 21 Juli 2017.