Bagikan:

JAKARTA – Memori hari ini, enam tahun yang lalu, 17 Juli 2018, Presiden Jokowi akan mengutus menteri senior untuk mengundang pemimpin besar, Korea Utara (Korut), Kim Jong Un secara langsung ke upacara pembukaan Asian Games. Kehadiran Kim Jong Un dianggap akan menambah meriah Asian Games 2018.

Sebelumnya, Indonesia bangga jadi tuan rumah Asian Games. Empunya kuasa pun memantapkan persiapan. Penyelenggaraan hajatan olahraga kelas Asia itu diusahakan tampil maksimal. Upacara pembukaan-penutupan Asian Games direncanakan digelar dengan gegap gempita.

Mulanya Dewan Olimpiade Asia (OCA) memilih Hanoi, Vietnam sebagai tuan rumah Asian Games 2018. Penetapan itu dilakukan pada 2012. Masalah muncul. Vietnam tak mampu membangun gelanggang olahraga dan fasilitas penunjang Asian Games lainnya.

OCA mulai kelabakan. Mereka akhirnya memuntuskan Jakarta-Palembang, Indonesia menggantikan Vietnam sebagai tuan rumah Asian Games pada 2014. Keputusan itu disambut baik. Sekalipun sudah mepet. Erick Thohir pun dipilih sebagai ketua Indonesia Asian Games 2018 Organizing Committee (Inasgoc) pada 2015.

Empunya kuasa percaya jika Erick Thohir mampu menjadi jaminan penyelenggaraan Asian Games berjalan meriah dan gegap gempita. Inasgoc pun meminta total dana kepada pemerintah sebanyak Rp8,7 triliun.

Pembukaan Asian Games 2018 di Stadion Utama Gelora Bung Karno pada 18 Agustus. (Wikimedia Commons)

Jumlah itu dihitung berdasarkan perhitungan dana tanpa sponsor swasta. Dana diperlukan untuk kontrak kerja tuan rumah, biaya kehumanan dan penyiaran, hingga memperbaiki fasilitas yang dibutuhkan.

Namun, pengajuan dana Rp8,7 triliun tak disetujui. Pemerintah Indonesia hanya menyanggupi Rp4,5 triliun. Sisanya Inasgoc diminta mensiasati dana. Bisa mendatangkan dana dari sponsor atau memangkas penggunaan dana lainnya yang tak dianggap penting.

Kondisi itu tak membuat Inasgoc dan Erick Thohir menyerah. Mereka tetap ingin menghadirkan penyelenggaraan yang maksimal. Persiapan pembukaan dan penutupan Asian Games mulai digarap secara matang.

Mereka ingin momentum upacara pembukaan dan penutupan dapat memukau mata dunia. Anggaran 32 juta dolar AS disiapkan. Dana itu separuhnya digunakan untuk menciptakan replika alam pegunungan dan air terjun buatan di upacara pembukaan. Kemegahan itu dianggap akan menjadi daya tarik dari pemimpin negara-negara Asia yang datang.

“Dikurangi perhitungan biaya untuk OCA dan peniadaan Asian Youth Games, anggaran kami jadi Rp7,4 triliun. Kami cari penghematan lain. Misalnya hanya 36 tayangan live. Test event bridge, tinju, dan taekwondo kami gabungkan di JIExpo Kemayoran supaya menghemat sewa tempat dan transportasi.”

“Begitu juga sepak bola, digeser dari Bandung ke Bekasi supaya lebih dekat dari penginapan atlet di Kemayoran. Honor panitia test event pun tidak akan sama besarnya dengan Asian Games. Kami belum tahu bisa mencapai batas Rp4,5 triliun atau tidak,” ungkap Erick sebagaimana dikutip Majalah Tempo berjudul Kejuaraan Besar Tak Bisa Dadakan (2017).

Pemangkasan dana dari pemerintah tak menghalangi kelancaran persiapan Asian Games 2018 yang akan dihelat pada 18 Agustus -2 September 2018 mendatang. Bahkan, Presiden Jokowi tampak antusias dengan penyelenggaraan Asian Games.

Ia telah mengirimkan undangan ke pemimpin-pemimpin Asia untuk hadir dalam pembukaan Asian Games 2018. Ia tak lupa menjadikan pemimpin besar Korut, Kim Jong Un ke dalam list tamu penting. Undang pun dikirim. Namun, belum mendapatkan balasan.

Jokowi pun bersiasat. Ia berencana mengutus salah seorang menteri seniornya untuk mengundang Kim Jong Un secara langsung. Rencana itu diungkap Jokowi pada 17 Juli 2018. Keinginan itu tak muluk-muluk. Kedekatan Indonesia dengan Korut ada di baliknya. Sekalipun kemudian Kim Jong Un tak datang di Asian Games.

"Surat untuk mengundang Presiden Korsel dan Leader Korut sudah ditandatangani Presiden, dan nanti akan ditunjuk salah seorang menteri senior untuk menyampaikan undangan secara langsung baik ke utara maupun ke selatan," kata Seskab Pramono Anung saat ditemui di kantornya sebagaimana dikutip laman Detik.com, 17 Juli 2018.