Bagikan:

JAKARTA - Pemimpin Korea Utara Kim Jong-un tampaknya "terburu-buru" untuk mengangkat putrinya ke dunia politik, dalam upaya menunjukkan komitmennya terhadap suksesi kekuasaan ketiga, kata pejabat penting Seoul Hari Rabu.

Menteri Unifikasi Kim Yung-ho membuat penilaian tersebut di tengah spekulasi, seringnya putri Kim, yang diyakini bernama Ju-ae,mmuncul di depan umum, mungkin mengindikasikan bahwa ia mungkin dilantik untuk menggantikan ayahnya.

"Pemimpin Korea Utara nampaknya terburu-buru menyoroti putrinya sebagai indikasi, dia sedang berusaha menunjukkan keinginannya untuk suksesi dalam menghadapi kesulitan (yang melanda Korea Utara)," kata Kim dalam pertemuan dengan wartawan di sebuah hotel, melansir The Korea Times 6 Desember.

Menteri tersebut mengatakan, ada "tanda-tanda" bahwa Korea Utara sedang menghadapi berbagai kesulitan, termasuk serangkaian penutupan misi diplomatiknya dan kekurangan pangan.

Kim meminta pemimpin Korea Utara untuk mengalihkan fokus kebijakan negaranya ke langkah-langkah untuk meningkatkan penghidupan masyarakat, daripada kebijakan yang berfokus pada militer pada pertemuan partai penting yang dijadwalkan akhir bulan ini.

kim jong-un bersama kim ju-ae
Pemimpin Korea Utara Kim Jong-un bersama sang putri Kim Ju-ae. (Sumber: KCNA)

Terpisah, Korea Utara berencana mengadakan rapat pleno komite pusat Partai Pekerja yang berkuasa pada akhir bulan ini, dalam upaya meninjau langkah-langkah kebijakan tahun 2023 dan mengungkap garis kebijakannya untuk tahun depan.

"(Pemimpin Korea Utara) harus mengambil keputusan yang berani bagi perekonomian dan penghidupan masyarakat, dengan menyadari bahwa tidak mungkin menangkap dua kelinci, yaitu militer dan ekonomi," ujar Menteri Kim.

Sementara itu, seorang pejabat senior di kementerian unifikasi mengatakan, Kim Ju-ae tampaknya muncul "pada tahap awal" dalam proses suksesi turun-temurun.

Dalam kongres partai pada tahun 2021, Korea Utara menganugerahkan gelar sekretaris jenderal kepada Kim Jong-un dan membentuk tujuh sekretaris, termasuk sekretaris pertama.

Sekretaris pertama Partai Pekerja dapat mengambil peran Kim Jong-un ketika sekretaris jenderal tidak dapat menjalankan tugasnya.

"Posisi sekretaris pertama sedang kosong. Hal ini mungkin menjadi pertimbangan Kim Ju-ae," kata pejabat itu kepada wartawan yang tidak ingin disebutkan namanya.

Ju-AE is believed to be around 10 years old. He first appeared in public on November 18, 2022, when he, and his father, attended the shooting of Intercontinental Ballistic Missiles, Hwasong-17.

Minister of Unification, Kim, previously opened the possibility that Ju-Ae could be the successor of Kim Jong-un.

It is known, Kim Jong-un leading North Korea after his father Kim Jong-il died in 2011. While the late Kim inherited the power of his father, the founder of the country, Kim Il-Sung, who died in 1994.